Selasa, 22 Desember 2015

Logika


You cannot be logical and sentimental at the same time, you have to choose one.

Minggu, 13 Desember 2015

Remember Your Parents!


You may reach this far not only because of yourself, but mostly because of your parents’ effort, prayer and sacrifice.

Rabu, 09 Desember 2015

Minggu, 22 November 2015

The Most Frustrating Anime I Have Ever Come Across

each story has its strength and specialty, that is the reason why people love it.

 
Name of series: Kamisama Hajimemashita Kako-hen

Senin, 16 November 2015

Minggu, 15 November 2015

Antara Ego dan Kewajiban


never look down on people, because it is never a good feeling to be looked like that.

you need to read the post to know why I put this pic here


Jumat, 23 Oktober 2015

Selasa, 13 Oktober 2015

12 October 2015

That day started as a non-typical very lazy Monday, as I know that at that day I needed to be present in four places simultaneously, but before I knew it, I went home with a very happy smile on my face.

Senin, 05 Oktober 2015

Minggu, 30 Agustus 2015

Selasa, 28 Juli 2015

Minggu, 26 Juli 2015

When Sandy Musically Escapes with Patrick


There are only some of all people in this world who can bring out the true craziness within you (Siennra, 2015)

Rabu, 08 Juli 2015

Selasa, 07 Juli 2015

Ariana


Sometimes, things that are meant to be for you are hidden between numerous random things.

Sabtu, 04 Juli 2015

Belajar Gitar


"So they say the time takes away the pain, but I'm still the same. And they say that I will find another you. That can't be true," --Heartache, OOR


Kamis, 02 Juli 2015

Me vs My Lecturer, 2010 vs 2015


"Suatu saat, mahasiswa yang kau bilang ‘bocah’ itu akan dewasa. Ia akan ingat hal baik dan hal buruk yang kamu lakukan, dan percayalah, mahasiswa selalu punya ingatan yang lebih bagus daripada dosennya,” 
-- (ayah saya, 2012)

Selasa, 30 Juni 2015

June 30th: Azure

Topic: I am today, after these 30 days…


A Z U R E

Azure is the color of the sky, where hopes, dreams and wishes are waiting to be unfold.

Senin, 29 Juni 2015

June 29th: Amethyst

Topic: My goal in the next 30 days…


A M E T H Y S T

As I lay my eyes on the amethyst colored sunset, I know another phase of my life has just begun.

Minggu, 28 Juni 2015

June 28th: Platinum

Topic: 7 things I’d like to improve on myself…


P L A T I N U M

... until I am amazing enough like platinum.

Sabtu, 27 Juni 2015

June 27th: Chartreuse

Topic:5 things that make me laugh out loud…


C H A R T R E U S E

As green leaves and yellow sunlight mix together, the world is sparkling in joyful chartreuse. 

Jumat, 26 Juni 2015

June 26th: Green

Topic: How important education for me is…


G R E E N 

Like when a green sprout pops out of the land

Under the Same Sky

(Sorry for spouting nonsense, you can skip this post and wait until 8pm when I post something better to read).

Have you heard about 'under the same sky' philosophy?

That philosophy said that everyone in this planet lives under the same sky. Thus, nobody is too far away from anyone else. Distance is nothing when compared to the vast sky. 

Kamis, 25 Juni 2015

The Unusual Doctor

Oh ini bukan bagian challenge, saya cuma tetiba pingin mumble-rumble isi pikiran saya malam ini.
Yep, isinya adalah topik yang sering diajukan pada orang-orang pada saya.
Topik apa?

Kamu dokter, tapi kok ndak buka praktek?

June 25th: Black

Topic: What's in my bag?


 B L A C K

I need something sturdy to accompany me, like black.

Rabu, 24 Juni 2015

June 24th: Gray

Topic: Your words of wisdom...


G R A Y

This world is a sum of white and black, it is gray.

Selasa, 23 Juni 2015

June 23rd: Crimson

Topic:A lesson I learned the hard way…


C R I M S O N

It was like running through a crimson colored tears and find out the last destination.

Senin, 22 Juni 2015

June 22nd: Scarlet

Topic: A letter to someone...


S C A R L E T

That day I wanted to sit by your side beneath the beauty of scarlet sky and told you that your prayer would definitely come true.

Minggu, 21 Juni 2015

June 21st: Indigo

Topic: My favorite book that makes me thinks positively…


I N D I G O

Indigo people see what others can’t see.

Sabtu, 20 Juni 2015

June 20th: Cinnamon



Topic: How much I have changed in 3 years… 


C I N N A M O N


It is bitter when it is sweet, like cinnamon in an iced tea. 

Jumat, 19 Juni 2015

June 19th: Silver



Topic: A picture of my favorite corner in my room…


S I L V E R

Silver and gray are both my second favorite colors equally after blue.

Kamis, 18 Juni 2015

June 18th: Lime



Topic: 3 lessons I want my children to learn from me someday…


L I M E


Lime is a playful yet exuberant color to paint with. 

Rabu, 17 Juni 2015

June 17th: Amaranth



Topic: My dream wedding…
  

A M A R A N T H

I think understanding is like coloring the white into amaranth. Deep and powerful.

Selasa, 16 Juni 2015

June 16th: Fuchsia



Topic: My first and future love…


F U C H S I A

When the world is colored with fuchsia, I get the heartthrob. 

Senin, 15 Juni 2015

June 15th: Feldspar



Topic: My current love story…


F E L D S P A R

It is not much but I like it just the way it is.

Happy is Angry Today

Ehe.. Maaf ini bukan bagian challenge. Saya cuma mendadak pingin ngeblog saat ini juga. Tentang how an anger may dissipate so fast.

Hari ini saya esmosi tingkat tinggi, dan teman sekantor saya bilang, "Kau pasti PMS ya?"
Sebuah kejadian terkait laptop saya si Happy menyulut sebuah adu argumentasi cukup wah di suatu sudut di gedung rektorat beberapa jam yang lalu. Well, saya ternyata cukup tersinggung saat seseorang bilang bahwa Happy ber-spek 'rendah' dan tidak cukup mumpuni untuk menampung salah satu versi Office.

Secara saya nabung cukup lama hingga akhirnya bisa bertemu dengan Happy.

Mungkin bukan maksud si orang itu membuat saya memasuki offensive mode, menurut saya itu lebih pada cara penyampaian yang agak... yah... membuat saya pingin melempar sesuatu yang terdekat dengan saya, hahahaha XD

(ini persona wild fox nya sedang keluar)

Tapi...
Kemarahan saya mendadak hilang saat ibu saya menelepon.
Bukan karena hal yang kami bicarakan sih (beliau hanya bertanya kapan saya pulang), tapi lebih karena... apa ya... saya kira mungkin nada suaranya. Nada suara ibu saya siang ini membuat saya lupa bahwa tadinya saya sedang offensive mode.

Lucu dan mengejutkan sekali.

Sungguh efek yang tidak saya duga.

Sepertinya jika nanti saya pulang dan menceritakan hal ini, ibu saya pasti tertawa, hahaha XD
Lalu saya bakal dibilang, "Lha salahmu juga ndak lempar sesuatu," sambil tetap tertawa terbahak-bahak, hahahaha XD

(Sebenarnya tadi benda terdekat adalah ransel saya, dan tentunya saya lebih eman ransel saya daripada badan si orang tadi dong... Makanya ndak ada hal yang saya lempar :p)

Minggu, 14 Juni 2015

June 14th: Zaffre



Topic: 30 facts about me, the good, bad, ugly, all of it…


Z A F F R E

When dull cobalt turns into zaffre, that is when I appreciate being alive. 

Sabtu, 13 Juni 2015

June 13th: Wisteria



Topic: Things I like the most when blogging…


W I S T E R I A

Writing is like exploring the wisteria garden by the end of a savanna. Enlightening.

Jumat, 12 Juni 2015

June 12th: Onyx



Topic: Thing I miss the most…


O N Y X

Though less destructible than most, onyx represents solemn and grief. 

Kamis, 11 Juni 2015

June 11th: Gold



Topic: My forever favorite movie…


G O L D E N


It teaches us something precious like gold.

Rabu, 10 Juni 2015

June 10th: Amber

Topic: I am always excited about…


A M B E R

Like a fire colored in amber, my passion is vast.

Selasa, 09 Juni 2015

June 9th: Emerald

Topic:5 blessings in my life…


E M E R A L D

I live in emerald and people said I am lucky.

Senin, 08 Juni 2015

June 8th: Yellow

Topic: Something I feel strongly...


Y E L L O W

The sun shines in yellow, bathing the world with possibility and wonderful dreams.



Saya ingin bicara tentang matahari. My sunshine.

Minggu, 07 Juni 2015

June 7th: Mint

Topic: 10 songs I love ever after…


M I N T

It gives me refreshing taste, just like a mint candy. 


Tahukah kamu bahwa jika kita mengetik kata kunci 'Mint' di Mbah Gugel, ia akan menampilkan banyak sekali versi warna Mint, mulai dari yang kebiruan hingga yang kehijauan. Namun semuanya tetap dalam rumpun 'Mint' walaupun shadingnya macam-macam. 

Seperti lagu-lagu berikut yang walaupun genrenya agak bermacam-macam tapi menimbulkan senyum yang sama di wajah saya setiap saya mendengarnya: 


Sabtu, 06 Juni 2015

June 6th: Sapphire

Topic: 5 ways to win my heart, and mind, actually…


S A P P H I R E

Key to my mind is braced with blue, like the shade of sapphire. 


and here is the key:

Jumat, 05 Juni 2015

June 5th: Mahogany

Topic: 5 places I want to visit.


M A H O G A N Y

In this world, each wood grows differently and I’d like to see every shade of mahogany.


Katanya, setiap tempat di dunia ini memiliki kekhasan sendiri-sendiri, seperti kata pepatah 'you will find different wood in different place' (eh bener begitu ndak sih pepatahnya? f(-__-")). Segala keunikan itu akan menjadi daya tarik dan suguhan menyenangkan untuk setiap wisatawan yang datang kesana.

Buat saya, ada suatu sisi dari tempat-tempat tersebut yang membuat saya ingin kesana, anggaplah seperti ingin membawa 'kayu' dalam diri saya yang kecil dan sederhana ini ke tempat lain dengan 'kayu' yang lebih memukau.

Oh anyway, ini listnya:

Kamis, 04 Juni 2015

June 4th: Aqua

Topic: I am forever inspired by...


A Q U A

It is like a wonderful combination that makes me feel calm, content and inspired, like an aqua ocean.


Aqua... tungtungtungtung tung tung...

Ehem, bukan bukan, bukan itu maksudnya, hihihi XD

Oke, kembali ke topik, jika ditanya siapakah inspirasi saya yang terbesar, maka jawaban saya adalah...

Ibu.

Beliau adalah sebuah kombinasi kepribadian yang unik dan tidak ada duanya di muka bumi. 
Beliau tahu pasti kapan harus memberikan saya ketenangan dan tahu pasti kapan harus melecut saya agar kembali melompat tinggi.

H. A. - A. G. It made me cry, but...

Ups.. Ini bukan bagian challenge, jadi jika ingin membaca challengenya, hehe, nanti jam 8 malam sudah saya schedule untuk diposting.
Tapi seandainya bersedia untuk membaca sedikit tentang saya, silakan dilanjut ya :)

Ini adalah sebuah cerita saya hari ini,
Tentang sebuah lagu yang laksana kaktus berduri hiu (tadi mau saya tulis berduri paus tapi paus itu bukan berduri tapi ber-rusuk karna dia mamalia) buat saya selama setahun terakhir.
Lagu ini menandai akhir dari hal yang pernah membuat saya bahagia sekali, dan sejak hari itu saya tidak pernah lagi mendengarkan lagu ini hingga kira-kira sebulan yang lalu.

Sebulan yang lalu saya sedang bersih-bersih laptop saat saya menemukan lagu ini dan entah atas dorongan apa saya mendengarkan kembali lagu ini.

Kesan saya masih sama,
Sungguh sebuah lagu yang indah, very very grand, sangat emosional, berisi kiasan namun sangat mengena.

Rabu, 03 Juni 2015

June 3rd: Vermillion

Topic: I never forget one thing being told to me…


V E R M I L L I O N

Passion. Affection. They paint the world with vermillion.
  


Sebagian besar passion saya muncul dari dalam diri saya sendiri, namun beberapa hal yang membekas justru muncul dari orang lain.


“You can be as soft and calming as a wind breeze, yet you can be as scary as a wild fox too,” 
(my mother, 2014)

Selasa, 02 Juni 2015

June 2nd: Blue

Topic: 10 things that make me really happy…


B L U E

Through the calm, the sad, the happy moment, I color my world with sky blue. 


Ada banyak sekali hal yang membuat saya bahagia, 10 di bawah ini hanyalah beberapa diantaranya:

Senin, 01 Juni 2015

June 1st: White


Topic: "Reasons I accepted the challenge…"



W H I T E
 
Like a very new paper, every color starts from the innocent white.


I still like blogging and I still post new things from time to time.

Saya pertama kali kenal blogging pada saat saya masuk perguruan tinggi, beberapa millennium yang lalu. Lalu selama beberapa abad lamanya, saya mencoba berbagai macam tema untuk saya masukkan ke dalam blog saya.  Namun, dari sekian banyak blog yang pernah saya buat, hanya dua yang pernah saya ‘pelihara’ dengan baik.

Kamis, 28 Mei 2015

My Sweet Silver 'Happy'

Bisa dibilang (atau memang dibilang demikian) bahwa saya termasuk orang yang sangat picky soal gadget.
Sebelum membeli sebuah gadget, saya menghabiskan waktu yang jauuuuhhhhh lebih panjang daripada 'orang normal' untuk memilih gadget mana yang akan saya beli.
Pertimbangan saya ada banyak sekali, tercakup di dalamnya soal harga dan non-harga (ini maksudnya isi prosesor, kecepatan prosesor, RAM, harddisk, graphic card, sound, cell baterei, termasuk bobot dan ukuran dari bendanya itu sendiri).

Kurang lebih dua tiga tahun lalu saya menyadari bahwa dunia ini belum cukup mumpuni untuk membuat gadget yang berbobot ringan (seringan Bleki, laptop lama saya yang cuma 0,99 gram) tapi kuat untuk menampung daya tampil yang sejernih harapan saya (ini maksudnya saya pingin pakai NVIDIA, hahaha :p)
Namun kala itu saya males bawa-bawa lepi seberat 3 kilogram (karena rata-rata beratnya lepi bergrafis ya segitu pada saat itu)

Sejak tahun kemarin, saya sudah punya rencana dan mulai menabung untuk beli laptop baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan saya.
Sadar kok saya, kalau tidak mungkin sekali saya menemukan laptop sesempurna yang saya inginkan.

Satu hal lagi yang memotivasi saya untuk beli laptop adalah saat ibu saya berkata bahwa saya berhak 'memberi reward pada diri saya sendiri atas kerja keras saya selama ini,'
Well, sejauh ini memang biasanya saya selalu bertanya 'lha buat apa?' saat disindir untuk beli gadget baru :p

Anyway,
Seorang rekan saya yang kebetulan pemilik toko komputer sampai bingung ketika saya mendeskripsikan laptop yang saya inginkan
Setahun lamanya saya mencari laptop sesuai spek yang saya inginkan, namun setiap tawaran yang diajukan akhirnya saya kesampingkan karena tidak sesuai.
Lebay, katanya, hahahaha :D
Yah, saya sih mending menunggu daripada cepat beli lalu menyesal.
Plus, saya bukan tipikal yang hobi ganti-ganti gadget, saya lebih suka punya satu yang bisa saya gunakan terus dalam waktu lama.

Plus lagi, saya tahu apa yang saya inginkan dan saya punya ekspektasi yang cukup tinggi (bukan sangat tinggi) terkait sebuah laptop.

Ekspektasi ini berbeda sama handheld lain seperti hp misalkan.
Saya juga baru saja beli hp baru (karena hp lama saya mendadak pettt.... sudden death!) namun saya dengan mudah merestriksi diri untuk tidak membeli semacam G*laxy Edge atau sejenisnya.
Yah, soalnya kinerja saya dengan hp ya cuma segitu.
Saya cuma pakai hp untuk telp, sms, whatsapp, email, dan jalan ke Lan Forta, maka spek awal yang saya cari dari hp 'hanya' batere dan RAM.

'Hanya', hehehe...

Itupun saya butuh waktu hampir dua minggu untuk memutuskan hp mana yang saya bawa pulang (sisi baiknya adalah saya bisa menikmati waktu-waktu tak terganggu whatsapp selama beberapa hari)

Laptop itu lain cerita, karena disitulah kehidupan sehari-hari saya akan berjalan dalam kisaran waktu yang jauuuuhhh lebih banyak daripada gadget manapun.
Itulah kenapa rekan saya yang pemilik toko komputer diatas akhirnya pasrah dan memutuskan untuk menunggu waktu di saat saya menemukan sendiri laptop yang saya cari, hihihihi...

Masa penantian saya menjadi agak menyulitkan karena mendadak batere Bleki drop dan mengharuskan saya mengganti batere. Namun di saat bersamaan saya diajak jalan-jalan oleh teman sekantor saya dan bertemulah saya dengan tipe laptop yang sedang saya cari.

Maka dengan demikian bertemulah saya dengan laptop baru saya yang bernama 'Happy', hihihi, sebuah nama yang muncul di benak saya saat saya membaca merek dari si laptop ini :)

Dan rekan saya inipun berkata, "Lamaaa banget ya, akhirnya milih satu juga,"

Entah kenapa saya agak kejleb.

But whatever, saya akhirnya bisa memberikan reward sesuai dengan yang saya ingin berikan pada diri sendiri.

Welcome to my family, 'Happy' :)


---
NB: alasan saya mencari NVIDIA karena saya ingin bisa menjalankan program PCSX dengan baik. Saya sebenarnya tidak menginginkan game manapun selain satu game di PCSX, walaupun saya mau-mau saja saat rekan saya nginstalkan beberapa game lain di dalam 'Happy'.

Senin, 25 Mei 2015

Biasaaaa

Kadang memang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
Lucunya, jauh di dalam hati saya sudah punya prediksi tentang hari ini.
Eh wow, prediksi saya makin mendekati benar saja.
Saya jadi ngeri.

Tapi anehnya, saya rileks-rileks saja, tidak ada hal yang membuat saya bingung, kalut, sedih, atau apalah itu mereka.
Kebalikannya, saya malah ketawa ketiwi menanggapi berita barusan.

Back to zero,
Like, once again :)

Walaupun saya mulai heran kenapa saya baik-baik saja sih...
Mestinya saya ngambek, protes, berargumen, etsetera...
Tapi disinilah saya, duduk ngeblog sambil senyam senyum.
Ya memang sih, ini hal yang akan 'tercatat' dalam hidup saya, tapi lebih dari itu saya tidak merasa apa apa.

But seriously, I should have felt anger.
And assuming that I did not feel anything like such, it means, I am in trouble.

Trouble for terlalu kalem, afek emosi terlalu datar, plus terlalu kehilangan sense of emergency.

*sigh*

Humans.
Troubled when too emotional, troubled when too un-emotional.

Kamis, 07 Mei 2015

Beruang pun Frustasi

Foto berikut adalah salah satu halaman logbook penelitian saya.
Tuh beruangnya frustasi, hahahahaha XD

Tadinya saya hanya berniat nulis report hasil identifikasi saya terhadap 14 bakteri yang saya dapat sepanjang 2015, lalu saya tetiba sadar bahwa saya kehilangan sebagian report 5540,
Repotnya, saya malas beranjak kembali ke lab, hahahaha :p
Maka jadilah saya malah nggambar-nggambar di logbook saya..
-_____-"

Life was never worse but never better. Aye

Selasa, 05 Mei 2015

Fushigi

Nani ga fushigi?
Hm, ichinen mae no atashi wa, kono koto wa zettai ni kininattenai,
Da ga fushigi ne, kyoo no atashi wa zettai ni kininaru.
Maa, sore wa mo atashi no sei dakara sa,
Kyoo wa nani mo iu koto wa dekimasen.

Fushigi da ne,

Shikashi, yappari atashi wa jibun no koto ga daisuki desu,
Daisuki dakara, atashi wa warau ne,
Nani mo ka mo, itsuka, atashi no negai ga kanau.

---
NB: sure it is probably a silly attempt to catch my brainwave with Japanese. Well, it's worth trying :p

Minggu, 26 April 2015

Romancing Saga Minstrel Song: A Remembrance



Tiba-tiba nemu file ini, hihihi…

Ini adalah English guide yang pernah saya buat (entah kapan saya buatnya) tentang game favorit saya sepanjang masa: Romancing Saga Minstrel Song, yang dirilis tahun 2005 untuk format PS2. Kadang-kadang saya masih main game ini, baik pakai PS2 ataupun via PCSX di laptop. Sepuluh tahun bersama game ini, saya masih belum benar-benar bosan karena game ini menyajikan sistem open-story. Sistem ini memungkinkan saya memilih quest apa yang ingin saya kerjakan, orang yang mana yang mau saya selamatkan dan ending mana yang saya inginkan, hehehe…  

Yah, walaupun kadang agak frustasi juga sih dengan sistem open-story yang membuat saya susah nemu item-item rare karena isi Treasure Chest-nya serba random -__-“. Frustasi tipe ini hanya comparable sama game online yang isi Chest-nya rata-rata juga random :p

Isi file ini sebenarnya panjang sekali karena mencakup sekitar 50 quest yang terdapat dalam game ini. Tulisan yang di bawah ini adalah penjelasan tentang salah satu quest favorit saya dalam game ini.

saga.wikia.com

Quest: Ailing Emperor: ER 9-13

Special scenes: play as Claudia
This quest can be very tricky because of its time sensitivity. You should build up your level while too many battles will increase your ER and fail this quest. Note that you will encounter MANY fixed battles inside Twinmoon Temple. You definitely need to get back to Melvir with Moonstone in your hand before ER14, so choose your battle carefully and do not let the ER slips off your control.

Ailing Emperor, Part 1: The Keys
Requirement: finish Free the Gecklings, Eule Gives a Hoot and Ancient Text quests.
After you decipher the Ancient Text from Geckling Tribe, you must have known about Twinmoon Temple, the shrine where Moonstone is kept by Amut and Eres. You also must have known that you will need two medallions that will act as the key to open the temple.
Soon after you reach ER9, go to Melvir’s pub and read the post about how the emperor falls ill. Find Sophia, a priest in Temple of Elore, and she will tell you about Moonstone (if you have read about this fatestone in the library, but in case she does not tell you, I told you, it is Moonstone we are heading to). Your next task is to find the two medallions of goddesses as the key to get access to Twinmoon Temple.
Go to Temple of Amut in North Estamir to get Amut’s Medallion and hear the info about the next medallion. From this moment, the quest will not continue unless you finish Eule Gives a Hoot quest, so go find Claudia (if you are not playing as her) and follow her to Mazewood (see Eule Gives a Hoot quest explanation).
After you finish Eule Gives a Hoot quest, go to the heart of Mazewood. Walk pass Eule’s Nest and you shall find the path leading to a huge tree. You will talk to the tree, or rather Cyril, about the second medallion. At the night, climb the tree and you will meet Eres, though if you are not playing as Claudia then your character might not notice it. She will give you Eres’ Medallion.

Selasa, 21 April 2015

Dear Friend, Somewhere Far Away...

Hey,
It has been so long since we last met,
And talk,

Well, it doesn't look like we have really talked to each other since we ever knew each other,
Do you even remember that we attended the same high school?
I will be doomed if you forget about that -___-"

I just really hope that you don't forget that we also attended the same college after all,

You were always...
Hmm... how should I put this...
You were always... shining, like a star, so bright and brilliant,
You were... so smart, beautiful, like really, we would find all the qualities of a girl in you,
I still remember when we were both working on the same exam, you easily excelled all the questions in no time while I was still trying so hard to answer one question,

Yeah, yeah, I knew it, you might have forgotten all about it,
Not that it surprised me,
It might not be a big deal for you, but for me, it felt like a very fond memory,
You're... one of the greatest person I have ever seen,

When I looked at you, I felt like looking at the high sky,
You resembled all the possibilities, all dreams that would come true,
Everything,

To be exact, sometimes I would be so jealous at you,
For being so smart, so bright, so very very skillful,
When compared to you, I felt like I was nothing special,

I still remember the way you looked at me, some time in 2012,
You were standing there, just looking at me, saying nothing,
Even when I walked to you and waved my hand in front of you, you seemed like you didn't really see me,
The time you smiled to me was after I started to talk to you,

Dear my friend,
At that time, I didn't really think about the reason why you acted like that,
And just today, I really know what happened,
And I can somehow, relate it to the way you looked at me that day,
Well, I might not be the one you want to hear (or read) this from but... at least let me say this one thing to you,

I really understand how you feel.

Well, okay, deep inside, we are not really what people call as 'friends', but I consider you as one,
I don't really know why I consider you as one, but, you know, no matter how much I want to deny, deep inside I did admire you,
For every single thing you mastered,
For every single thing you could do while I couldn't,
And no, I am not pitying you or something, I just want to tell you honestly that I understand it, I really, really, understand how you feel,
I really understand,
I was on the same boat anyway, though, my case was not as hard as yours,

Writing this post on my blog is just a silly effort, I knew, but we never really exchange contact number or something else, right?
Like I said, we were never really 'friends' to begin with, because, yeah, we were on two different worlds after all,
You were already so high on the sky when I was just learning how to fly,

And right now, I remember about you,
The decision you made must be so hard, and requiring so much bravery to take,
Yet, despite of all the great changes, you keep standing, you keep all your rationality with you,
And I know, I have one more reason to admire you after all,

I guess you really are a very great person,

Look, I understand that maybe life can be so unfair and cruel at the same time,
But I believe, every little thing happens for a reason,
While every hello will end with goodbye, every lose will be replaced with something more precious,
It doesn't matter where we are, as long as we stay true to ourselves, we will get by anything,

I hope you're doing well at the place you are now,
I hope that happiness will always be with you no matter how many hardship may lie ahead,

I know you will be fine,
Because you are... you.

---
NB: anyway, the song of Rascall Flatts titled as 'My Wish' may convey all the things I want to say to you too.

Senin, 20 April 2015

Old Little Song

So...
There is one song I've been dreaded to hear for so many months.

Yep, because I thought it could be the dead of me,
Or... maybe I thought it made myself got lost inside the rain (ok, this is cliché)
Or maybe, I thought that it would make me jump out of the road and screaming like crazy (oh geez, this is exaggerating)

Such a long drive home,

I was not a fool, though they say I was wrong, I knew I was right,
I knew it,
I knew the result long before I even start trying,

Sometimes,
We don't even need a mirror to look at the rear side of us, because we can turn around with wide eyes,
All that matter is how to avoid bumping the rear, right?
Like an apprentice driver, traffic jam is just another challenge,
Add some heavy pouring rain, then it will be so difficult to see what's ahead,
Then at the end of the road, you will find the blue deep forest swallowing the avenue,

It is not the wrong way,
It is my way home,

Anyway,
The forest is still as blue as ever, no matter how many times the clock has been crashed and burned,
So many people talking as the time ticks, and I thought they must be talking about me,
Not that it matter to me,
Because I found my way home,
It was such a long way, like, very very long way,
Every step I take is not meant to be recovered, so yeah, there's no going back to the way it was, not that I want one,

And then, at my home today is the very first time I hear the song for this year, like I believe, that day was also the first time I ever heard the exact same singer and melody,

The same song that made me laugh in different kinds of happiness.
The pressure is long gone.

----
NB: I challenged myself a bit to write some kind of self-reflection when I found the song I stopped listening for so long, and to my surprise, my first reaction was laughing. Anyone knew what the song is? This post contains so many clue to the song btw :)

Rabu, 08 April 2015

When It's Hard to Get Up

Let's just say that I spent this early morning contemplating.
It's been months since I buried my chance to continue my study, which I realized has made many people disappointed in me.

Haha, I will never forget the disappointed look on their faces when I decided to postpone my research.
Well, let's just say that it's unbearably hard for me to say that, I mean that research is a part of my dream, it is still one miraculous thing ever happen to me.

But let's just say that condition forced me to do so.

If you think I would cry over this, haha I did MORE than crying, haha..
Let's just say I escaped to my hard routine to forget my disappointment.

I was disappointed in myself, yet I could not bring myself to stand back on my feet.

It takes me a lot of time to recover, and suddenly I arrived at today.
Subconsciously I opened back my research logbook and frowned...
How did I become so cruel of myself?

As I traced back my written words on the papers I couldn't help but feeling stupid.
For giving up.
For running away.
For pretending that I can forget this one miracle ever happened to me.

I should have believed in myself.

Nobody has ever invented this research method but me, I mean look at this research progress! Without feeling too high I am in awe of my own logbook.

...
...
...

I may be too late, but late is always better than never, isn't it?
Yes I know, I am too clumsy for starting up so late, but hey, since I've been in awe with myself, I should start over.

I will start, today!

I Dream of You

This is a silly yet funny post for me so please read at your own risk.

Let's just say that today is my moment of truth,
I will face... er... some kind of trial this afternoon because of my... lack of focus, haha :p
And let's just say that I am in a pinch.
I can imagine some meaningful outcomes this afternoon, but I refuse to choose any of these possibilities.

And then I messaged my friend who used to be my partner last year, told this person everything, and this is the reply I got,
"Oh my God, I was wondering why I keep dreaming of you these days! So you're in trouble, huh? Why didn't you tell me about it instead of intruding my pleasant dreams?!"

And despite of my pinched situation, I squealed in delight.
It's great to know that we have some kind of 'invisible connection' with people.

It is just great.

(NB: actually there is one childhood friend of mine that keep bothering my dreams for some days already. The more I dream of this old friend, the more I feel like this old friend is in problem. It just that, er... I don't know whether I have to say anything or how I should contact this person. I just hope everything is alright)

Jumat, 03 April 2015

Like A Hero

I simply hate people who claim what is not theirs to begin with. Depending on situation, the outcome varies from a simple smile of understanding until a full-blown raging war.


Saya tidak pernah menyangka akan menemukan hal seperti ini lagi. Tanpa saya tutupi saya akan mengatakan ini, seorang pembimbing mencoba untuk mempublikasi hasil kerja mahasiswanya. Wajar? Ya, wajar, kecuali kalau pembimbing ini ngotot jadi penulis pertama. Haha, bahkan si pembimbing ini tidak paham metode penelitian mahasiswa tadi yang memang di luar expertise beliau. Let's be clear, beliau bahkan tak tahu suka duka mahasiswa ini yang pernah gagal dalam penelitiannya dan mengulang dari awal. 

(oke stop, posisi saya disini adalah sama-sama pembimbing dengan pembimbing diatas, bukan mahasiswa, dan saya bukan pembimbing yang minta diletakkan sebagai penulis pertama)

Lalu apa yang terjadi saat mahasiswa ini mengatakan pada saya bahwa pembimbing satunya ingin menjadi penulis pertama? 

Kejadian ini bermula beberapa hari yang lalu saat pembimbing tersebut menghubungi saya dan menanyakan kesediaan saya untuk ikut mempublikasikan hasil kerja mahasiswa saya. Jawaban saya adalah bahwa saya akan ikut keputusan mahasiswa saya, jika ia bersedia maka saya pun tidak keberatan. Sang pembimbing ini mengatakan pada saya bahwa sang mahasiswa bersedia dan akan segera mengirimkan manuskrip ke email saya.

(Note: sang pembimbing ini mengaku sudah menambahi sedikit manuskrip tersebut)

Saat saya menerima manuskrip ke email, let's just say clearly that i began to dislike the advisor right on the spot. Nama beliau berada di nama pertama, nama saya ada di nomor dua, dan nama mahasiswa kami ada di nomor tiga. Kesimpulan saya hanya ada dua: satu, sang pembimbing ini tidak tahu bahwa ada etika dalam penempatan nama author, dua, pembimbing ini sengaja ingin mengambil apa yang bukan haknya.

Ketidakrelaan saya beralasan,
Satu, ide penelitian itu original dari mahasiswa, bukan ide kami sebagai pembimbing.
Dua, seluruh bahan penelitian dan biaya penelitian ditanggung oleh mahasiswa, bukan kami.
Tiga, konsep penelitian disusun oleh mahasiswa.
Empat, bidang penelitian yang diusung adalah bidang infeksi, yang merupakan bidang saya, bukan bidang beliau.
Lima, beliau tidak paham metode penelitian yang sudah dilaksanakan, yang saya buktikan dengan pertanyaan beliau yang 'aneh' saat ujian akhir mahasiswa tersebut, sehingga saya pun mencoba menjelaskan ulang metode penelitian mahasiswa tersebut. 
Enam, beliau tidak pernah banyak mengoreksi isi tulisan mahasiswa. Saya yang justru banyak mengoreksi.
Tujuh, beliau tidak menyaksikan sendiri upaya keras mahasiswa tersebut menyelesaikan penelitiannya.
Delapan, beliau kurang mujur, hahaha (atau sebenarnya mujur) karena berpartner dengan saya yang tidak pernah respek terhadap pencuri ide orang lain.

Saat saya mengkonfrontasi beliau tentang penempatan nama author ini, beliau menjawab bahwa selama ini setahu beliau, mahasiswa selalu ditulis di belakang saat publikasi. 


Which further clears her true form and intention. How many student you have deceived so far?


Dengan tegas saya katakan pada beliau bahwa menurut pengalaman saya beberapa kali publikasi baik nasional maupun internasional, tidak ada yang namanya pembedaan antara pembimbing dan mahasiswa di mata publisher. Semuanya berpangkat sama, peneliti. Dengan tegas pula saya katakan bahwa sangat tidak etis jika pembimbing meminta menjadi penulis pertama hanya karena alasan 'karena saya adalah pembimbing'.

Saya tidak terlalu peduli kalau beliau merasa tertampar, tertohok, terlempar palu, tersayat pisau ataupun terpanggang malu. Saya merasa sangat perlu memberi tahu beliau bahwa inilah prinsip saya dan saya menolak untuk menyamakan prinsip saya dengan prinsip beliau. Saya sadar kok kalau beliau sepuluh tahun lebih senior daripada saya, tapi lha terus so what?

Ini sudah jaman modern, sudah bukan jaman batu dimana senioritas adalah segalanya.
Di depan ilmu pengetahuan, pemegang ide adalah yang ada di baris terdepan. 

Setelah beberapa konfrontasi lainnya, akhirnya beliau pun setuju dengan syarat yang saya ajukan, yaitu mahasiswa kamilah yang menjadi first author, beliau ada di nomor dua, dan saya ada di nomor tiga. Penempatan saya di belakang sendiri juga bukan tanpa alasan. Lebih dari 80% isi penelitian tersebut adalah area expertise saya, maka saya lebih berhak berada di situ daripada beliau.

(Lucunya beliau mengisyaratkan bahwa beliau tidak berkenan diletakkan di nama terakhir, padahal nama terakhir justru lebih keren daripada nama yang ada di tengah)

Kedepan, saya bisa memproyeksikan beberapa hal yang akan terjadi terkait keputusan konfrontasi ini. Mungkin saya akan diblacklist oleh beliau, yang saya tidak terlalu peduli. Yang menjadi pemikiran saya adalah tentang mahasiswa saya yang masih harus menjalani masa profesi bersama beliau.
Mahasiswa saya pernah mengungkapkan rasa khawatir serupa dan sempat bingung karena di sisi lain ia pun tidak bersedia idenya diambil begitu saja.
Mungkin saya bukan orang yang paling tepat mengatakan ini, 
"Lebih baik kita kesulitan saat ini tapi kita tetap berpegang pada prinsip yang benar, jadi kita tidak akan menyesal kedepannya nanti,"

Sejujurnya juga saya bisa mengatakan hal itu karena sedikit refleksi dari yang saya jalani sih. 
Fyi, saya juga pernah menjadi korban pencurian ide dan saya merasakan sendiri bagaimana tidak enak hati yang saya alami saat tahu si pencuri tersebut dipuji atas kerja keras saya, sementara saya sendiri didepak tanpa penghargaan apapun.


I will not let myself steep so low by joining force with someone who steal ideas. I can promise this much.


'Like a hero' adalah komentar seorang teman dekat saya saat saya menceritakan hal ini. Sebenarnya bukan masalah jadi sok pahlawan sih, saya cuma melakukan hal yang saya anggap benar dan sesuai dengan prinsip saya. Saya akan menyesal seumur hidup jika saya diam saja, maka apapun resikonya, saya akan tetap berkeras kepala dalam hal yang satu ini.

Semoga Allah memberikan perlindungan untuk mahasiswa saya ini. Saya tahu ia adalah mahasiswa yang baik dan dia berhak atas semua kemudahan yang bisa ia raih. Semoga saya selalu dijaga pula dari hal-hal seperti itu kedepannya. Amiiinn.. 

Selasa, 31 Maret 2015

Freaking Out Over My Laptop

Bombastis banget judulnya, hahahaha :D

Sebenarnya memang freaking out sih, et causa laptop saya mendadak tidak bisa ngeluarkan sound apapun. 

Which means a total disaster since me, my laptop and my headset is nearly inseparable.

Kejadian ini bermula dari laptop saya yang dipakai untuk Ujian Praktikum sore hari ini. Saat dipasang ke LCD, laptop saya tidak bisa menyalurkan suara ke speaker ruang ujian, maka diutek-uteklah si Bleki oleh teman-teman dengan menggunakan speaker pengganti.
Akhirnya sih, tetap tiada suara yang bisa disalurkan oleh Bleki dan akhirnya teman saya pun menjadi sound-nya (baca: timer manusia)

Lalu saat saya pulang dan hendak mengerjakan pe-er sambil re-run movie Winnie the Pooh, barulah saya sadar bahwa Bleki tak mau bersuara sama sekali.

And then, I freak out, hahahaha XD

Hal pertama yang saya pikirkan adalah headset favorit saya rusak. Hipotesis ini terpatahkan karena seluruh headset di rumah sudah saya cobakan dan tiada yang bisa bersuara.

Oh ya, fyi, Bleki ini sudah lama mengalami kerusakan speaker internal, jadi suaranya takkan keluar kalau tidak nyambung ke headset atau speaker eksternal.

Hal kedua yang saya pikirkan adalah adanya perubahan setting tertentu di laptop saya, yang membuat saya makin freaking out, Kenapa? Karena saya paling tidak suka kalau ada yang merubah settingan di laptop saya tanpa seijin saya atas alasan apapun. 
Revisi, sebenarnya saya oke-oke saja kalau ada yang merubah settingan di laptop saya, tapi dengan memberi tahu saya, sehingga saya bisa mengembalikan ke settingan awal.

Mengingat tiada yang memberi tahu saya sore ini tentang perubahan settingan, makin freaking out lah saya. Lebih freaking out lagi adalah ketika saya menemukan bahwa Device Manager tidak bisa menampilkan headset apapun. Fitur penemuan perangkat pun tidak bisa menemukan headset saya.
Kesimpulannya adalah bahwa perubahan setting dalam laptop saya bukan perubahan superfisial, tapi perubahan yang mendalam sekali.

"How, who, why, and how dare anyone do this to Bleki?!" adalah respon saya.

Tapi di sisi lain, ada rasa tertantang dalam diri saya. Tertantang, bukan terpantang, bukan tertendang, dsb.

Memainkan laptop sudah jadi salah satu aktivitas favorit saya sejak masa kuliah. Walaupun freaking out, saya merasa harus bisa menyelesaikan masalah ini kalau tidak mau malu sama nilai Computing Fundamental saya saat ujian IC3 dulu (delapan ratus tiga puluh sekian, saya lupa, mungkin tidak setinggi teman-teman saya yang programmer tapi saya bangga bisa mencapai nilai segitu sebagai pemegang komputer amatiran, hehehe...)

Maka, menuruti usus saya (following my gut, gut kan usus ya?) saya ceklik sana dan ceklik sini, search audio sebelah sana dan sebelah sini, lalu tetiba suara di headset saya pun muncul.

Wow...

Sejujurnya, kalau saya diminta mengulangi lagi prosedur diatas, saya sepertinya ndak bisa, hahahaha XD
Entah bagian mana yang saya klik, entah bagian mana yang saya centang, saking banyak dan ruwetnya tadi saya tidak tahu yang mana dan urutannya seperti apa.
Kalau menurut adik saya (yang nilai IC3nya diatas saya), kemungkinan besar perubahan di laptop saya bisa terjadi atas dua hal, 
Pertama adalah adanya teman saya yang merubah settingan di laptop saya sampai ngutek-ngutek lebih jauh dari Device Manager (yang langsung saya respon dengan, "Beraninyaaa!"),
Kedua adalah speaker di ruang ujian tadi memiliki semacam sistem sendiri yang secara otomatis dideteksi oleh laptop saya dan menginduksi perubahan setting yang sangat 'dalam' di laptop saya.

Berhubung saya dan adik saya tidak memiliki background ilmu komputer, mungkin kami tidak bisa mendefinisikan penyebab lain dengan lebih detil, namun yah, saya lumayan paham arahnya. Walaupun tidak selalu berhasil, tapi saya cukup pede mengatasi beberapa masalah sederhana di laptop dan komputer, termasuk membersihkan registry saat teman-teman saya ingin reinstal program trial yang tidak sengaja teraktivasi atau sejenisnya.

Anyway, I'd like to congratulate myself (walah, alay, hahahahaha, ndakpapa lah, toh ini juga blog saya, hehehe) for successfully solve the problem by myself. Not many people can do this. Not many girls can do this. Right? Right?
(and I hope He will not punish me for being too confident, because I simply want to congratulate myself!)