Kamis, 28 Mei 2015

My Sweet Silver 'Happy'

Bisa dibilang (atau memang dibilang demikian) bahwa saya termasuk orang yang sangat picky soal gadget.
Sebelum membeli sebuah gadget, saya menghabiskan waktu yang jauuuuhhhhh lebih panjang daripada 'orang normal' untuk memilih gadget mana yang akan saya beli.
Pertimbangan saya ada banyak sekali, tercakup di dalamnya soal harga dan non-harga (ini maksudnya isi prosesor, kecepatan prosesor, RAM, harddisk, graphic card, sound, cell baterei, termasuk bobot dan ukuran dari bendanya itu sendiri).

Kurang lebih dua tiga tahun lalu saya menyadari bahwa dunia ini belum cukup mumpuni untuk membuat gadget yang berbobot ringan (seringan Bleki, laptop lama saya yang cuma 0,99 gram) tapi kuat untuk menampung daya tampil yang sejernih harapan saya (ini maksudnya saya pingin pakai NVIDIA, hahaha :p)
Namun kala itu saya males bawa-bawa lepi seberat 3 kilogram (karena rata-rata beratnya lepi bergrafis ya segitu pada saat itu)

Sejak tahun kemarin, saya sudah punya rencana dan mulai menabung untuk beli laptop baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan saya.
Sadar kok saya, kalau tidak mungkin sekali saya menemukan laptop sesempurna yang saya inginkan.

Satu hal lagi yang memotivasi saya untuk beli laptop adalah saat ibu saya berkata bahwa saya berhak 'memberi reward pada diri saya sendiri atas kerja keras saya selama ini,'
Well, sejauh ini memang biasanya saya selalu bertanya 'lha buat apa?' saat disindir untuk beli gadget baru :p

Anyway,
Seorang rekan saya yang kebetulan pemilik toko komputer sampai bingung ketika saya mendeskripsikan laptop yang saya inginkan
Setahun lamanya saya mencari laptop sesuai spek yang saya inginkan, namun setiap tawaran yang diajukan akhirnya saya kesampingkan karena tidak sesuai.
Lebay, katanya, hahahaha :D
Yah, saya sih mending menunggu daripada cepat beli lalu menyesal.
Plus, saya bukan tipikal yang hobi ganti-ganti gadget, saya lebih suka punya satu yang bisa saya gunakan terus dalam waktu lama.

Plus lagi, saya tahu apa yang saya inginkan dan saya punya ekspektasi yang cukup tinggi (bukan sangat tinggi) terkait sebuah laptop.

Ekspektasi ini berbeda sama handheld lain seperti hp misalkan.
Saya juga baru saja beli hp baru (karena hp lama saya mendadak pettt.... sudden death!) namun saya dengan mudah merestriksi diri untuk tidak membeli semacam G*laxy Edge atau sejenisnya.
Yah, soalnya kinerja saya dengan hp ya cuma segitu.
Saya cuma pakai hp untuk telp, sms, whatsapp, email, dan jalan ke Lan Forta, maka spek awal yang saya cari dari hp 'hanya' batere dan RAM.

'Hanya', hehehe...

Itupun saya butuh waktu hampir dua minggu untuk memutuskan hp mana yang saya bawa pulang (sisi baiknya adalah saya bisa menikmati waktu-waktu tak terganggu whatsapp selama beberapa hari)

Laptop itu lain cerita, karena disitulah kehidupan sehari-hari saya akan berjalan dalam kisaran waktu yang jauuuuhhh lebih banyak daripada gadget manapun.
Itulah kenapa rekan saya yang pemilik toko komputer diatas akhirnya pasrah dan memutuskan untuk menunggu waktu di saat saya menemukan sendiri laptop yang saya cari, hihihihi...

Masa penantian saya menjadi agak menyulitkan karena mendadak batere Bleki drop dan mengharuskan saya mengganti batere. Namun di saat bersamaan saya diajak jalan-jalan oleh teman sekantor saya dan bertemulah saya dengan tipe laptop yang sedang saya cari.

Maka dengan demikian bertemulah saya dengan laptop baru saya yang bernama 'Happy', hihihi, sebuah nama yang muncul di benak saya saat saya membaca merek dari si laptop ini :)

Dan rekan saya inipun berkata, "Lamaaa banget ya, akhirnya milih satu juga,"

Entah kenapa saya agak kejleb.

But whatever, saya akhirnya bisa memberikan reward sesuai dengan yang saya ingin berikan pada diri sendiri.

Welcome to my family, 'Happy' :)


---
NB: alasan saya mencari NVIDIA karena saya ingin bisa menjalankan program PCSX dengan baik. Saya sebenarnya tidak menginginkan game manapun selain satu game di PCSX, walaupun saya mau-mau saja saat rekan saya nginstalkan beberapa game lain di dalam 'Happy'.

Senin, 25 Mei 2015

Biasaaaa

Kadang memang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
Lucunya, jauh di dalam hati saya sudah punya prediksi tentang hari ini.
Eh wow, prediksi saya makin mendekati benar saja.
Saya jadi ngeri.

Tapi anehnya, saya rileks-rileks saja, tidak ada hal yang membuat saya bingung, kalut, sedih, atau apalah itu mereka.
Kebalikannya, saya malah ketawa ketiwi menanggapi berita barusan.

Back to zero,
Like, once again :)

Walaupun saya mulai heran kenapa saya baik-baik saja sih...
Mestinya saya ngambek, protes, berargumen, etsetera...
Tapi disinilah saya, duduk ngeblog sambil senyam senyum.
Ya memang sih, ini hal yang akan 'tercatat' dalam hidup saya, tapi lebih dari itu saya tidak merasa apa apa.

But seriously, I should have felt anger.
And assuming that I did not feel anything like such, it means, I am in trouble.

Trouble for terlalu kalem, afek emosi terlalu datar, plus terlalu kehilangan sense of emergency.

*sigh*

Humans.
Troubled when too emotional, troubled when too un-emotional.

Kamis, 07 Mei 2015

Beruang pun Frustasi

Foto berikut adalah salah satu halaman logbook penelitian saya.
Tuh beruangnya frustasi, hahahahaha XD

Tadinya saya hanya berniat nulis report hasil identifikasi saya terhadap 14 bakteri yang saya dapat sepanjang 2015, lalu saya tetiba sadar bahwa saya kehilangan sebagian report 5540,
Repotnya, saya malas beranjak kembali ke lab, hahahaha :p
Maka jadilah saya malah nggambar-nggambar di logbook saya..
-_____-"

Life was never worse but never better. Aye

Selasa, 05 Mei 2015

Fushigi

Nani ga fushigi?
Hm, ichinen mae no atashi wa, kono koto wa zettai ni kininattenai,
Da ga fushigi ne, kyoo no atashi wa zettai ni kininaru.
Maa, sore wa mo atashi no sei dakara sa,
Kyoo wa nani mo iu koto wa dekimasen.

Fushigi da ne,

Shikashi, yappari atashi wa jibun no koto ga daisuki desu,
Daisuki dakara, atashi wa warau ne,
Nani mo ka mo, itsuka, atashi no negai ga kanau.

---
NB: sure it is probably a silly attempt to catch my brainwave with Japanese. Well, it's worth trying :p