Kamis, 17 Oktober 2013

Encounter

Always say it to others like I know most of things,
Well indeed, I know most of things,
Proud of my experiences with many encounters, I set up my mind into automatic distorting mode,
Placing logic and experience as the most important factors in my life, I make many decisions.

But then I know,
No matter how experienced a person is, her logic is not capable to handle everything,
Compassion is just another reason that may lead to many more expectations I cannot stop,
Again, questioning the future without mirroring to the past, because things are keep changing.
Experience. Logic. What are they anyway?

Another thing to learn is coming soon,
Whether it will last or become another past is simply unknown to us,
Led by all vivid considerations, at least my judgement has been a lot more careful.


Although in the end, I am just another ordinary human.

Dear Gray

Dear Gray,
Sudah lama ya kita sama-sama,
Hampir lima tahun lho...

Berkat kamu, aku bisa belajar banyak,
Berkat kamu, aku bisa lebih mandiri,
Berkat kamu, aku gak kehujanan lagi...

Dulu, aku pernah bikin kamu beret panjang gara2 kecantol pagar rumah,
Maaf ya...
Waktu itu aku barusan sebulan dapat SIM A, hehehe..
Pasti kamu ngakak juga kalau ingat bahwa sampai dengan tiga bulan setelahnya, aku trauma dan gak mau nyetir :p

Waktu itu, akhirnya aku mau nyetir lagi karena bapak ibu berangkat haji dan adek berangkat bedol desa,
Sementara aku harus jaga malam di IPD...
Karena parno, akhirnya mau gak mau kamu kubawa ke RS..
Tapi berkat itu pula aku jadi berani nyopir lagi..

Yang lumayan parah juga adalah pas kamu kecantol di terusannya Jl Gribig...
Kau sampai peyok banget waktu itu...
Maaf ya... aku gak lihat ada pembatas jalan di sebelah kiri T.T

Mau minta maaf juga aku juga sempat memeyokkanmu pas nyenggol spion orang yg lagi parkir...
Maafkan..

Untunglah ada ketok magic yang dengan sihirnya bisa membuatmu tampan kembali :D

Setelah itu, kamu gak pernah peyok lagi kok, ingat kan?
Yah.. cuma beberapa beret saja sih :D
#malu

Dulu, aku sering males nyuci kamu, sampai mbladus jelek dan makin abu2 mendekati putih..
Maafkan ya Gray...
Tp entah bagaimana setelah bapak beli panther baru dan kamu harus tidur di luar garasi aku malah sering nyuci kamu...
Entahlah, rasa sayangku sama kamu jadi berlipat-lipat justru setelah kamu ndak bisa tidur di garasi lagi...

Seringkali, kamu jadi teman saat aku mengalami hal-hal tidak menyenangkan,
Nyopir sendirian bersamamu, jadi salah satu cara mujarab untuk menghibur diri sebelum kembali ke peradaban.
Terima kasih sudah jadi pendengar setiaku saat aku nyanyi pakai suara sumbang...

Dear Gray,
Seandainya kamu mobil dengan AI kayak di pilem2, aku pingin ngupgrade kamu biar selalu uptodate...
Tapi...
Sepertinya skrg saatnya aku melepas kamu pergi.

Pemilik barumu, insyaAllah akan sama sayangnya sepertiku, kalau bukan malah lebih sayang sama kamu daripada aku.
Beliau baik sekali... jadi aku tega melepasmu karena aku tahu beliau ndak akam menyianyiakanmu,

Dear Gray,
Aku banyak belajar darimu,
Aku jadi sensitif soal mendengar dan merasakan setiap suara dan getaran,
Aku belajar manajemen sebuah mobil,
Dan aku belajar cara nyopir yang baik

Kamu cinta pertamaku soal mobil..
Dan selamanya bakal selalu kukenang saat kamu masih disini bersamaku..

Semoga kamu ndak pernah rewel dan selalu disayang, siapapun pemilikmu setelah ini,

I really love you.

---
With all the love possible,
Siennra.

Written on the driver seat of Gray for the very last time, 9 October 2013, 5.40pm
---