Sabtu, 31 Maret 2012

rainbow on the last day


the picture is sucks alright,
i made it during the class so my focus was easily altered,

even so, i still want to read this down :p


'rainbow',
a somehow mighty word that represent lots of things,
and happens just after the rain clearing,
it has red, orange, yellow, green, cyan, blue, and purple,
it represents things that happen to me at the last day of March,


it is red,
the warmth embrace of everyone around,
settling the uneasy mind that was getting worse and worse,
and step by step, erasing the fear that was cultivating inside,
and healing the scar,

it is orange,
anger, i find it wells all the way,
feeling frustrated, betrayed and left behind,
why should it be me?
why me?

it is yellow,
feeling content, feeling like i have all the reason to be happy,
like i always say, i have ten reasons to be sad, but i have one hundred reason to be happy,
cheerful is still my image,
always,

it is green,
like a plant, i grow up,
listening to the beat of the earth, watching the flow of people, i learn,
still young, still small, but someday, i'd like to be a huge tree that protect my beloved one from wind,
i want to see everyone's smile

it is cyan,
a glittering sadness that bloom inside,
like an evaporated calmness that has been built, leaving a small density of color,
and a hollow vessel behind,
it's empty,

it is blue,
flowing like a wave of the sea,
lay back and savor every moment like it is my last one,
because, every moment is just simply meaningful,
so i'll keep it

it is purple,
alone, picking up some more shattered pieces dwelling inside,
a hope that one day i'll be able to make it all unite,
and erase my fear,
someday,


the last day of March,
a rainbow,

Kamis, 22 Maret 2012

Aku dan Anis


“wi, kamu dapet undian nomor 16 ya?”
“iya, nis, kenapa?”
“kita solmeett! Aku juga nomor 16,”
“oh yaaa?”

Itulah sepenggal pembicaraan saya dengan Anis, tanggal 10 September 2009,
Hari itu adalah hari pembagian kelompok koas (istilah kami: soulmate koas; koas = coass = coschap = dokter muda), dan saya beserta seluruh teman-teman yang baru saja yudisium sudah harap-harap cemas,
Why?
Karena solmet koas tidak cuma berlaku pada lab pertama saja, tapi juga seterusnya selama 2 tahun kita bakalan terikat satu sama lain di lab yang sama terus,

Solmet koas saya adalah Anis, teman saya dari Malaysia,
Saya pertama kali kenal dia saat kami sama-sama daftar ulang di FKUB, waktu itu sekitar bulan Agustus 2005,
Kami sempat ngobrol beberapa saat waktu itu dan saya (waktu itu) langsung menebak dia berasal dari Malaysia karena logatnya yang sangat berbeda dan kental sekali aksen Melayu-nya,
Selama empat tahun kuliah kami tidak pernah benar-benar berinteraksi satu sama lain, paling-paling hanya saling menyapa tiap kali bertemu di kampus, karena kami juga beda kelas,
Bahkan saat saya clerkship (observer di RS sebelum koas) kami juga tidak pernah sekelompok,
Plus, bahkan saat kita sudah “resmi” menjadi solmet dan menjalani Kepaniteraan Umum (Panum), kami juga tidak pernah sekelompok sama- sekali,

Semua berubah saat kami sama-sama masuk koas,
Waktu itu lab pertama kami adalah Lab Ilmu Penyakit Dalam alias IPD, yang terkenal karena KESANGARANNYA, hehehe…
Seakan belum cukup jackpot, kami berdua ketiban duren jaga di hari pertama pula,
Hahahaha, semalaman*kami nyaris ndak tidur lho (maklum koas hari pertama, masih fisiol dan serba takut, di IPD pula),
Saya masih ingat malam itu saya dan Anis sama-sama saling mbantuin satu sama lain, karena ruangan in charge kami sebelahan,
Saat saya ndak sibuk, saya ‘menjenguk’ Anis, dan sebaliknya,

Perjalanan kami di IPD pun berjalan cukup mulus, dan ikatan antara saya dan Anis sudah mulai terbentuk,
Kami juga sempat menjalani stase luar bersama Zanna (teman saya yang juga dari Malaysia) ke RSUD Wlingi selama seminggu,

Lepas IPD, kami berdua sempat berharap bakal memiliki soulgroup (beberapa pasang solmet yang tetep sama-sama terus labnya selama koas), tapi ternyata kami termasuk salah satu dari sedikit solmet koas yang tidak punya soulgroup,
Saya dan Anis terpisah dari teman-teman saya yang l`in dan nyangsang di Lab THT (Telinga Hidung Tenggorok), sedangkan delapan teman saya lain (yang sebelumnya sama-sama masuk IPD) masuk ke lab-lab lain,
Selama di THT, ada dua orang kakak kelas kami (keduanya solmetan) yang akrab banget satu sama lain satu sama lain, mereka tidak pernah menggunakan nama untuk memanggil solmetnya, melainkan saling memanggil dengan kata “solmet”,
Entah bagaimana saya dan Anis lama-lama ketularan,
Kami pun lama-lama lupa cara memanggil nama satu sama lain dan saling memanggil “solmet” :’)

Perjalanan kami pun berlanjut terus sebagai solmet koas tanpa soulgroup,
IPD-THT-Obgyn-Kulit-Mata-Neuro-Bedah-IKA-Psikiatri-EM-Radiologi-Forensik-PublicHealth-Anestesi-RehabMedik
Awalnya sih, saya merasa kesepian dan sedikit ngiri dengan teman-teman saya yang punya soulgroup, tapi lama kelamaan saya terbiasa share segala sesuatunya dengaan Anis,
Kami belajar saling melindungi dan saling membantu satu sama lain,
Maklum, kami kan cuman berdua diantara arus dunia koas *mulai deh lebai*

Anis itu,
Bisa dibilang rajin, bisa dibilang enggak, hehehe… tapi, kalau mood-nya sedang bagus, dijamin dia bisa jauh lebih rajin daripada saya, terbukti pas IPD dulu, dia bisa maju responsi jauh lebih awal daripada saya,
Anis juga tahu segala sisi dari diri saya,
Rajin malesnya, senang sedihnya, hal-hal yang membuat saya termotivasi maupun demotivasi, dan juga bagaimana caranya membuat saya yang sedih tertawa lagi,

Anis adalah yang ada di samping saya ketika saya kena sebuah masalah di salah satu Lab besar di RS (yang masih membuat saya super sensi kalau lab itu disebut),
Waktu itu saya dan seorang teman saya disalahkan atas kesalahan yang tidak kami lakukan, nilai kami diperosotin ke bawah dan akhirnya saya harus puas dengan nilai C+ (teman saya malah tidak diluluskan),
Waktu itu saya sedih sekali, marah sekali, tapi sebagai koas, saya tahu saya bukan siapa-siapa, dan apapun yang saya proteskan malah dapat semakin menjatuhkan saya,
Anis-lah yang ada di samping saya waktu itu,

Anis juga tahu bahwa saya bukan tipikal yang butuh nasehat mellow saat saya mellow,
Seringkali, dia malah melontarkan joke-joke yang membuat saya ketawa ngakak dan lupa bahwa saya tadinya sedang nyungsep nahan nangis, hahaha XD
Dia memberikan warna lain dalam kehidupan saya, approach yang dia berikan tu aneh tapi mengena di hati,

Seperti saat saya tidak jadi dengan orang yang terlanjur dekat dengan saya (sampe sudah saya kenalin ibu saya di rumah lhoo), saya sedih banget waktu itu, sampai lupa caranya senyum,
Anis dengan santainya bilang, “Ah, lebai kamu wi, cowok tu masih banyak. Ngapain juga kamu sedih gara-gara dia? Percuma itu! Percumaaaa..!!”
Dan, bukannya tambah sedih, saya malah ketawa,
Apa ya yang mbuat saya ketawa? Hmmm… saya juga ndak tahu apa yang bisa membuat saya ketawa dengar kata-katanya waktu itu,
Mungkin karena gesture Anis waktu itu meyakinkan banget jadinya saya tersentuh,
Atau mungkin karena Anis adalah satu-satunya orang yang berkata saya ‘lebai’,
Atau mungkin juga karena logat Anis sudah ketularan logat saya, hahahaha XD

Yupi, logat Anis semakin lama semakin mirip logat saya,
Bahkan, saat kami stase Public Health di Puskesmas Tump*ng, Kabupaten Malang, para perawat disana sempat bilang pada saya, “Mbak Anis itu, seandainya ndak bilang kalau dia orang Malaysia, pasti saya kirain orang Jawa, soalnya logatnya itu lho, sama kayak logat orang sini,”
Saya pun tertawa kecil mendengar hal tersebut,
Anis juga sudah fasih mengucapkan beberapa kata bahasa Jawa sederhana, seperti halnya “monggo,”, “nggih,” dan “maturnuwun,”, walaupun masih agak sedikit kaku kalau bilang “mboten,” (yang membuat saya, Rieza, Adrian dan Anang, yang sama-sama di Puskesmas yang sama, tersenyum ketika dengar),

Anis juga sering sekali telepon lamaaaaaaa banget dengan pacarnya di Malaysia sana, Hafizi namanya, sekarang ini calon suaminya :)
Naaaahhh, kalau pas telepon Hafizi ini nih, logat Malaysia-nya balik 100%, hahahaha XD
Saya pernah dikenalkan dengan Hafizi saat Hafizi main ke Indonesia, dan kami mengajak dia ke Puskesmas,
Jujur ya, menurut saya wajah Anis sama Hafizi itu mirip, cuman mungkin warna kulitnya aja yang agak beda, hehehe :D

Karena sering kemana-mana sama Anis, saya pun lama-lama bisa mengikuti bahasa Malay yang diucapkan Anis dan teman-teman saya yang lain dari Malaysia,
Walaupun saya masih tidak bisa mengucapkannya, tapi saya paham apa yang mereka bicarakan, termasuk yang dibicarakan Anis dengan Hafizi, hehehehe XD

Anis adalah pribadi yang easygoing, dan inilah yang BANYAK menular pada saya,
Semakin lama saya bersama Anis, semakin banyak sifat-sifatnya yang saya adopsi untuk menggantikan pribadi introvert saya,
Sedikit demi sedikit, saya belajar untuk menikmati kehidupan dan segala lika-liku di dalamnya,
Lewat solmet saya ini juga, saya belajar bahwa ada hal-hal yang harus kita khawatirkan, dan ada hal-hal yang harus kita biarkan terjadi dengan sendirinya,
Anis juga menunjukkan pada saya bahwa selalu ada alasan untuk tetap optimis dan tersenyum, walaupun mungkin besok adalah hari pembantaian *nah kan? lebai!*
Saya menjadi pribadi yang ekstrovert seperti sekarang, sedikit banyak (banyak sih sebenarnya) adalah karena saya setiap hari ter-ekspose dengan keberadaan Anis di samping saya,

Jadi, jika ada dua orang yang paling berpengaruh dalam merubah kepribadian saya, itu adalah Ibu saya dan Anis :’)

Ada saat-saat dimana Anis sedih, yaitu saat dia rindu keluarganya di Malaysia,
Beberapa kali dia bercerita pada saya, “Tadi malam aku telepon ibuku, dan aku nangiiiiiiissss…”
Wah kalau sudah seperti itu saya jadi bingung, karena saya tidak tahu apa yang harus saya katakan ke Anis,
Saya tinggal bersama orang tua saya dan setiap hari bertemu mereka, sedangkan Anis, tak hanya terpisah kota, ia juga tinggal di negara yang berbeda dari orang tuanya, sehingga saya selalu merasa bahwa apapun yang saya katakan tidak akan bisa menyamai perasaan Anis saat itu,
Jadi, setiap kali Anis sedih, saya berusaha sebaik saya menjadi pendengar yang baik dan balik melontarkan joke dengan harapan dia bisa tersenyum lagi,

Dua tahun, kami menjalani kehidupan koas kami bersama-sama,
Senang sedih banyak kami lalui sama-sama,
Patol fisiol pernah kami coba sama-sama juga (eh?)
Lapar kenyang juga sudah kami jalani sama-sama,
Kami memahami ritme masing-masing, saat Anis tidak bisa, disitulah saya dengan otomatis mengisi kekurangan tersebut, dan saat saya kolaps, Anis yang ada disitu menggantikan saya,
Ini saya rasakan banget ketika saya di Lab Neuro, juga saat internship di Lab Bedah, dan berlanjut ke lab-lab seterusnya,
Di mana ada Anis, hampir selalu disitulah saya ada, dengan nama panggilan ‘solmeeeettt!!’ satu sama lain, beberapa teman kami bahkan bilang kami adalah salah satu solmet paling mesra yang pernah ada, ahahahahahaha XD
Yah, maklum lah, karena tidak punya soulgroup, kami jadinya terbiasa berdua kemana-mana,

Saya masih ingat saat saya dan Anis nonton film horror (judulnya ‘Kairo’) saat kami sedang jaga di Lab Psiki,
Di sebelah kamko (kamar koas) kami adalah ruang isolasi untuk pasien yang gege (gaduh gelisah), dan si pasien tersebut memang seharian penuh teriak-teriak,
Kami pun tenggelam dalam film horror itu (maklum film horror dari Jepang itu suerem banget dan dibumbui misteri-misteri gitu), dan berkonsentrasi penuh di depan laptop Anis,

Dan tiba-tiba sang hantu muncul di layar,

Saya dan Anis pun teriak bersamaan (baca: screaming in all way possible),
Dan suasana Lab Psiki langsung hening seketika,
Kami pun berpandangan, “Ih solmet, knapa kamu teriak?!”
“Lha kamu juga teriak!”
“kamu kan teriak duluan!”
“enggak kok! Aku teriak karena kaget kamu teriak!”
“masa sih?! enggak ah!”
“iyaaa!!”
Dan kami pun tertawa ngakak bersama-sama,
Entah siapa yang teriak duluan dan mengapa kami teriak, entahlah, mungkin saya teriak kemudian Anis kaget, atau sebaliknya? Hahahahaha XD

Tapi satu hal penting yang kami sadari segera setelah teriak adalah: suasana di Psiki berlanjut hening,
Termasuk pasien gege tadi langsung diam dan tidak teriak-teriak lagi semalaman sampai pagi :p


Ada satu makna penting di penghujung dunia koas kami,
Yaitu saat wisuda, dimana tempat duduk kami diurutkan menurut IPK kami,
Seakan keajaiban, saya dan Anis duduk sebelahan karena IPK kami cuman beda 0.02,
Solmet kan? Hahahahaha.. solmet sejati banget!!!
Kami pun tertawa ngakak ketika sadar bahwa akhirnya kami masih juga bersama-sama hingga wisuda :’)

Saat Anis pulang ke Malaysia…. …. …. hehe, ah sedih ah yang itu, gak mau cerita!!
*mutung*

Beberapa hari lalu, Anis mengirimi saya message via Facebook, berkata bahwa dia dan Hafizi bakal segera menikah,
Wah, seneng sekali saya denger berita itu, alhamdulillaaahh akhirnya mereka nikah juga,
Saya berharap mudah-mudahan saya bisa datang, mau ngumpulin uang saku dulu, hehehehe :D

Intinya,
Saya bersyukur bertemu dengan Anis, dekat dengan Anis, menjalani waktu bersama Anis,
Saya tidak bisa membayangkan seperti apa jadinya saya (yang sering kena jackpot buruk selama koas) jika solmet saya bukan dia,
Karena tidak bisa saya pungkiri, bahwa saya survive di koas salah satunya adalah karena solmet saya adalah Anis,
Karena dia selalu ada di samping saya, terus menerus selama 2 tahun,
Karena dia ada, saya bisa tersenyum walaupun jadi koas kadang tidak mudah,
She made me smiled,
And she made me stronger,

Maafin saya ya Anis, kalo saya bukan solmet yang baik dan banyak bergantung sama kamu selama koas :’(
Maaf kalo kadang solmetmu ini egois dan suka moro-moro kebablasan tidur waktu jaga :p

Thanks, for being my friend, one of the best friends I’ve ever had,
Wish this bond will last forever :’)



Love you as always,
Your solmetkoas

NB: eeehh… kok panjang ya ternyata tulisan saya? f(-__-“)

Sabtu, 17 Maret 2012

hari dimana aku ingin jadi hacker

16 Maret 2012
hari dimana dengan tiba-tiba saya pingin jadi hacker,

bukan karena sy nonton Bloody Monday tp karena review Bloody Monday saya dicopas habis sama plagiator,
bukan cuman kerjaan saya ternyata, tapi sejumlah besar postingan di Pelangi Drama ternyata juga dicopas habis oleh si plagiator.
Ini nih link si plagiator »» clickhere

awal saya tahu kalau hasil kerja saya dan teman-teman diplagiat adalah saat saya berniat ngedit postingan saya di PD (Pelangi Drama),
karena males ceklak ceklik, sy masukin aja kata kunci 'bloody monday siennra' ke mbah gugel,
dan saya langsung keheranan karena bukan PD yang muncul paling atas dari hasil gugling tp alamat lain,
karena penasaran, saya buka deh itu alamat web dan kagetlah saya,

"kok bisa tulisanku ada disini? aku gak pernah nulis di blog ini,"
adalah respon pertama yang muncul di kepala saya,
dan respon kedua yang muncul adalah, "reviewku dibajaaaakkkk!!"

waktu saya scrolling kebawah, sampai di bagian paling bawah dari postingan tadi, saya cuma nemu tulisan "Sumber: (alamat postingan saya di PD)
dan semakin jengkellah saya saat di bawah postingan itu ada link ke review High School Debut, yang saya.unggah ke PD juga beberapa hari sebelum ini,

belum selesai jengkel, saya makin melongo saat saya nemu banyak link ke sejumlah besar postingan yang sangat familier buat saya,
dan itu adalah postingan teman-teman saya di PD,
gak cuman satu dua, tapi puluhan!!
ini sih gak cuman plagiat postingan, ini pembajakan blog!!

saya pun akhirnya lapor ke teman sesama blogger di PD, via twiter, fb dan langsung sms salah satu adminnya yang kebetulan sekampus sama saya *sodok Saa
Saa yang tau (dan aslinya emang lagi bete) semakin bete dengar cerita saya (duh... maaf ya Saa-nee),

saya ikutan super bete ketika saya tahu bagaimana si plagiat mengomentari kami (via chat di fb),
bahasa yang dia pakai benar-benar tidak pantas,
bukan sekedar tidak pantas dikatakan oleh seorang blogger, tapi juga tidak pantas dikatakan sebagai sesama manusia,
dan uniknya pula, si plagiat ini mencantumkan kata 'Studied at Allah Maha Esa' di profil fb-nya,
lha tapi kata-katanya pada kami itu blass tidak menunjukkan bahwa ia.menghargai Allah sebagai pencipta manusia,
(silakan dibayangkan sendiri apa yang dia bilang),

perasaan sebal saya berlanjut hingga seharian,
walaupun saya masih tergolong newbie sbg author di PD, tapi saya sudah lama sering nengok ke PD,
dan review yang saya dan teman-teman saya buat itu murni tulisan kami,
saya cuma bakalan nulis review kalo saya sudah bener2 ngeh inti cerita dari yang saya tulis, yang mengharuskan saya nonton dari detik awal sampe detik terakhir,
saya juga capture gambar-gambarnya sendiri, dan dengan modal antusiasme saya edit dan susun gambar-gambarnya supaya lebih eyecatching dan gak mbosenin,
tak lupa saya selalu cantumkan sitasi saya (yang hanya untuk spesifikasi movie, sedangkan isi review dan sinopsis adalah murni tulisan saya sendiri),

i spent almost a week to create a Bloody Monday review,
i did it all out,
some people say i was so silly, they said i was overdoing it,
but i want my review to touch everyone's heart,
so every reader will be able to feel the enthusiasm i got,

bukannya besar kepala ataupun sombong,
tapi kebiasaan saya sejak masih ikutan di pers mahasiswa adalah seperti itu,
menulis adalah menyampaikan antusiasme penulis pada pembaca,
untuk itu saya percaya bahwa penulis wajib paham 100% antusias akan apa yang dia tulis,

dan bayangkan saja jika kerja antusias kita tiba-tiba dicopas orang kayak gitu,

sakit hati,
sebel,
merasa tidak dihargai,
(dan, pengen ngajak berkelahi #eh)
sepertinya adalah gambaran apa yang saya dan teman-teman PD rasakan,

tetiba pingin jadi hacker,
pingin rasanya menghack situs situs plagiat, terutama si plagiator blog kami,
kalo perlu diblok sekalian biar gak bisa diakses siapa-siapa,
huh! >.<"

sayangnya saya (belum) jadi hacker f(-__-")

tapi, kami juga tidak mau kalah dari si plagiator,
pasti ada jalan kok buat memproteksi sebuah blog dari pengcopasan,
buat teman-teman saya di PD, atau teman-teman sesama blogger yang pernah mengalami yang saya alami,
tetep semangat!
jangan demotivasi karena hal ini,
ntar mereka ketawa lebar dong kalo kita demotivasi gara-gara kerjaan mereka,
hiihh kok nyimut?!

let's show them what we made of!!!

posted from Bloggeroid

Minggu, 04 Maret 2012

Persona 4 The Animation


Opening Note

Kalau review saya sebelumnya tentang definisi Persona, nah sekarang saya mereview tentang anime berjudul sama. 

Kenapa saya membuat review ini? 

Karena ini anime yang bagus, dan saya rasa perlu dishare dengan banyak orang. Jaman sekarang ini banyak anime beredar, mulai dari yang gak genah sampe yang sarat makna. Persona 4 The Animation diangkat dari Game besutan Atlus: Persona 4, yang menuai sukses tahun 2011 kemarin. 
Buat para gamer, mungkin game ini sudah tidak asing lagi, tapi buat yang baru pertama kali ini baca tentang Persona, siapa tahu laman ini bisa menghibur dan memberi informasi tentang apa sih Persona itu. 
Gak perlu main gamenya buat nyambung sama cerita anime ini. Karena seperti halnya versi manga Persona 4, versi anime dari Persona 4 juga memiliki alur cerita sendiri dari awal hingga akhir, walaupun tidak terlalu jauh beda dengan gamenya. Jadi jangan khawatir, siapapun pasti bisa tetep menikmati anime ini J


Judul                        : Persona 4 The Animation
Format                     : Anime Series
Developer                : Aniplex-Atlus
On air                      : Oktober 2011-sekarang

OST                         
Opening
1. Pursuing My True Self (ini juga opening di game)
2. Sky’s The Limit
3. True Story
4. Key Plus Words
5. Burn My Dread

Ending
1. Sky’s The Limit
2. Beauty of Destiny
3. Koisuru Meitantei
4. The Way of Memories

Background music, insert song: seluruh album Never More –Reincarnation—

(i don't own this anime, i don't own any Persona, but i do own this review and this blog ^^v)


Cerita dimulai saat Yu Narukami pindah ke kota kecil yang bernama Inaba. Pada malam hari kedatangannya di Inaba, ia tidak sengaja menatap televisi dan mendengar suara dalam dirinya sendiri. Yu yang kebingungan tanpa sadar menyentuh layar televisi dan terkejut saat ia nyaris tersedot masuk ke dalam televisi. 
Yu kemudian menemukan bahwa ia memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam dunia di balik televisi, dan dengan bantuan teman-temannya ia mencoba memecahkan kasus pembunuhan misterius yang terjadi di Inaba, yang ternyata berhubungan dengan dunia di balik TV. Yu dkk terlibat eksplorasi dunia di balik televisi, yang mereka yakini sebagai cara terbunuhnya korban secara misterius dan mengenaskan.

Yu berusaha membuka lapis demi lapis misteri yang terjadi di balik legenda malam berkabut di Inaba, hingga akhirnya ia menemukan pola tertentu dari pembunuhan misterius tersebut: setiap orang yang mendadak menjadi bahan pembicaraan di Inaba akan menjadi sasaran pembunuhan. Dari pola tersebut, Yu dkk berusaha mencegah upaya pembunuhan berlanjut sambil mencari tahu siapa dalang di balik pembunuhan yang sama sekali tidak meninggalkan trace apapun itu.

Tak hanya harus memecahkan misteri pembunuhan misterius, Yu (seperti di versi gamenya) harus bisa menyeimbangkan kehidupannya sehari-hari diantara keluarga dan teman-temannya. Ia butuh ‘ikatan’ (bond) untuk memperkuat Persona miliknya agar tetap dapat memecahkan permasalahan di Inaba.
Seperti pada versi game, setiap bond yang ditemukan oleh Yu akan bermanifestasi sebagai Arcana. Arcana akan memungkinkan Yu untuk mensummon berbagai macam Persona yang merepresentasikan Arcana tersebut. Setiap Arcana Persona yang didapat Yu terekam dalam Compendium yang dibawa oleh Margaret.


Persona
 Definisi Persona dalam serial Persona 4 adalah shift dari Shadow, yaitu bentukan yang muncul dari ego yang disupresi (human ego given form). Shadow muncul sebagai sisi diri yang ditolak, dan menuntut untuk diterima sebagai bagian dari diri. Shadow yang diterima oleh diri, akan mengalami shift menjadi Persona. Persona akan terealisasi keluar saat berada di dunia di balik televisi, dan terinternalisasi kedalam saat berada di dunia manusia.



-The Investigation Team-

Yu Narukami

Arcana: Fool
Persona: Izanagi, Izanagi no Ookami, dan semua Persona dari semua Arcana
Alias: Souji Seta (versi manga)

Yu merupakan anak dari pasangan super sibuk yang tidak sempat mengurus dirinya sehingga walaupun tinggal di kota besar dan serba kecukupan, Yu selalu berpindah-pindah tempat tinggal dari satu kerabat ke kerabat lain. 
Saat Yu datang ke Inaba untuk tinggal dengan keluarga Dojima, ia menemukan bahwa ia memiliki kemampuan membuka portal ke dunia di balik televisi. Dalam satu tahun, Yu harus memecahkan misteri pembunuhan misterius yang terjadi di Inaba.
Agak berbeda dengan versi gamenya, di versi anime ini Yu digambarkan sebagai remaja jenius, dengan kepribadian yang… er… menurut saya sih, ‘aneh’. Yu bisa jadi sangat cool dan bisa jadi sangat ancur sekaligus. Namun, Yu memiliki kemampuan alami untuk menempatkan diri di antara banyak orang sehingga ia banyak disukai.
Secara natural, karena Yu adalah yang pertama mendapatkan Persona, ia menjadi leader diantara teman-temannya. Petualangan Yu tak hanya didampingi oleh teman-temannya, tapi juga oleh Margaret dan Igor, dari sebuah ruang yang disebut Velvet Room yang hanya dapat dimasuki oleh Yu (dan Kuma). 
Yu adalah erabareshimono (the chosen one) yang dipilih oleh salah satu spirit dalam legenda yang menghuni Inaba, dan karenanya Yu tidak pernah menghadapi Shadow dari dirinya sendiri. 
Yu akhirnya menemukan adanya hubungan antara pembunuhan misterius, mayonaka terebi, kabut tebal dan legenda dari kota Inaba sendiri.