Jumat, 27 Desember 2013

Quest 4: Ignorance is bliss, NOT BLESS

uniqueinfinities.wordpress.com

Quest 4: Ignorance is bliss, not bless. Sejak kapan ‘selalu merasa benar’ bakal membawa berkah?

Yep, sejak kapan ketidakpedulian bakal membawa berkah?
Ketidakpedulianmu terhadap orang lain, lebih tepatnya.

Kau yang lebih peduli dengan image-mu di mata orang-orang yang tak setiap hari kau temui. Kau tinggikan dirimu diantara orang-orang yang nyaris tak tahu apapun tentang dirimu.

Oh? Kau bilang mereka paham dirimu?
Kurasa tidak, karena kalau mereka paham, mereka akan banyak mengingatkanmu, seperti kami.

Kau nikmati rasa hormat dan penghargaan yang tinggi dari orang yang tak tahu seperti apa sebenarnya dirimu.

Apa? Jadi kau juga menghormati mereka?
Oh please, I’ve laughed too much today.

Bagimu yang penting adalah image. Bagimu yang penting adalah tampil sempurna di persepsi orang yang hampir tak pernah kau temui.
Bagimu yang penting adalah kebenaran. Uniknya, hanya kebenaran milikmu-lah yang kau akui benar.

Tidak?
Oh, ayolah, aku yang disini-lah (dan sejumlah besar orang yang sering kau temui) yang bisa melihatnya sejelas siang, bukan dirimu yang terbutakan oleh waham kebesaran yang berkabut di sudut pikiranmu.

Kau melupakan satu hal penting: menjaga perasaan orang lain.

Ya, ya, aku selalu dengar kau bilang bahwa mereka takkan mempermasalahkan.
Oke, tapi apakah itu berarti kau bisa seenaknya? Kau njaga perasaan atau ngetes?

Kau lupa bahwa ada azas saling memberi saling menerima di dunia ini.
Kau lupa bahwa kau tak bisa hanya meminta orang lain memahamimu tanpa KAU SENDIRI juga mencoba memahami orang lain.

Kau lupa bahwa kau tak bisa sekedar hidup di duniamu sendiri tanpa menjadi orang yang baik di mata (bukan persepsi) orang yang sering kau temui.
Tahukah kamu, lebih terhormat membuat orang lain tertawa bersamamu, bukan menertawakanmu, karena ketidaksinkronan diri aslimu dan image yang kau buat.

Lebih tepatnya, bahkan imagemu pun sangat paradoksal, jika orang lain mau mengamati dengan seksama.

Kau lupa bahwa kau juga manusia.
Kau bukan makhluk yang selalu benar.
Kau tak berhak menyalahkan begitu banyak hal dan selalu merasa benar saat kau sendiri, sama seperti kami, bersimbah kesalahan.

Oh, sori, aku sih tidak menyalahkanmu, hanya menunjukkan dimana hal yang kau lupakan.
Saat kau merasa kami menyalahkanmu, bukankah itu berarti kau memang mengakui ‘sesuatu’?
Ayolah, bahkan tidak satu nama pun tercantum di postingan ini…

Anyway,
Nice work, buddy, are you happy?

Quest Reward:
Mudah sekali menyalahkan orang lain. Mudah sekali merasa paling benar. Mudah sekali merasa bahwa apa yang kita lakukan adalah untuk kebaikan. Mudah sekali merasa keadaan sedang tak berpihak pada kita. Mudah sekali merasa bahwa diri sendiri-lah yang paling menderita. 

Oh, ayolah...
Tak ada manusia yang selalu benar di muka bumi ini.

Orang yang selalu merasa paling benar, selalu menyalahkan keadaan, selalu mencari alasan atas ketidakmampuan, dan selalu melakonkan permintaan simpati adalah orang yang paling salah, paling tidak mampu dan paling tidak mendapatkan simpati.

Legowo. Hormati orang lain (bukan hanya saat kau perlu mereka saja).
Dengan demikian, niscaya kau akan menemukan kebahagiaan yang kau cari.
Selama kau TAK MAU melakukannya, bahkan tanpa kami mendoakan sesuatu yang buruk pun, kebahagiaanmu akan menjauh dengan sendirinya kok…
#eh


Dan ayolah, kami sih mending berdoa untuk diri kami sendiri kok daripada mendoakanmu.

Tanpa mengurangi rasa hormat, semoga kau segera disadarkan dari mimpi indahmu, dan kembali disadarkan bahwa kakimu masih menginjak bumi, tak peduli seberapa tinggi kau telah berdiri di kaki langit.
-----

Selasa, 17 Desember 2013

Year End Story of Me

Dua ribu tiga belas ini….

LUCU.

Dalam artian harfiah! 
#ngakak

Seperti halnya tahun yang lalu, tahun 2013 ini dibumbui dengan kencur, kunir dan jahe, yang artinya manis asem pedes.
Tinggal tambah garam jadilah asin sekalian.
Oh ya, dan sepertinya kencur itu ndak manis :p


Kalau diminta dari sebelah mana saya harus bercerita, maka saya sebaiknya mulai dari bercerita perubahan yang terjadi pada saya selama tahun 2013 ini jika dibandingkan dengan 2012:
  • Jarang sekali ngeblog, alasannya adalah tugas yang menggerumbul seperti semut nggerumbuli gula sehingga sebagian besar ide cuma menjadi transient flora. Yah, bener juga, saya gulanya. Manis… #eh... Karena alasan ini pulalah maka ‘kaleidoskop’ ini sudah muncul di tanggal sekian, selak ngglutek ngubengi kerjaan :p
  • Berkurangnya sebagian besar leisure time menjadi working time. Secara, kuliah (alhamdulillaah) sudah selesai, maka tidak ada alasan mangkir dari kerjaan.
  • Kehilangan beberapa sahabat yang tahun kemarin sangat dekat sekali, karena nyaris tidak punya waktu untuk main sama-sama lagi. Kemudian tertawa miris menonton Devil Wears Prada dimana terdapat satu frasa ‘kabari aku kalau hidup pribadimu berantakan karena itu artinya kau berhak dipromosikan’ #jleb
  • Menyadari bahwa orang yang kita benar-benar kita percayai bisa berbalik menjadi duri dibalik lidah. Padahal saya sudah sikat gigi.
  • Menjadi jauh lebih tidak mudah galau soal ‘calon’ soalnya sudah punya ‘definisi lengkap’ soal calon-calon dimuka bumi ini. Calon apa? Yah, silakan isi sendiri deh, bisa calon legislatif, bisa calon presiden, bisa calon walikota, bisa hair and calon, dan sebagainya :p



Nah kemudian apa persamaan tahun 2013 ini dengan tahun 2012 kemarin?
  • Masih sering galau kalau pasien datang ke praktekan dan bertanya harus bayar berapa. Lebih tertarik untuk tidak menentukan tarif sendiri. Any suggestion?
  • Masih sering lebih suka tinggal di rumah daripada berangkat ke tempat praktek malam harinya. Alasannya sudah kepingin tumbang setelah ngglutek di kampus dan atau rumah sakit dari sekitar jam setengah 8 sampai minimal jam dua atau tiga sore. Ngapain aja saya disana? Ya, itu… mencari sesuap berlian…
  • Sama seperti tahun kemarin, saya masih dosen biasa, belum jadi profesor. Mohon tidak protes karena setahu saya setiap orang berhak bermimpi setinggi-tingginya *kalem*
  • Masih dalam tahap nabung buat beli rumah sendiri. Semoga segera terealisasikan, amiiiinnn…. Yah, daripada bagus-bagusan gadget mending cari rumah dong, buat tempat tinggal sendiri dan investasi. Dan lagian… umur segini masih nguber gadget? :p
  • Hingga saya menulis ini, ternyata belum ketemu jodoh, hahahaha :D. Kemudian sempat diprotes temen soalnya terkesan menggampangkan soal jodoh. Sebenarnya bukan menggampangkan sih, tapi membagi porsi pikiran supaya muat dimasuki banyak hal lain yang juga perlu dipikirkan :)



Progress baik yang sudah saya capai saat ini dibandingkan tahun 2013 adalah:
  • Skill nyopir sudah jauh lebih bagus daripada dulu. Soalnya sekarang lebih khawatir mbeseti libom daripada dulu.
  • Belajar menghadapi berbagai macam orang yang mungkin tak seperti harapan kita. Yah, sebel-sebelnya mungkin masih ada, tapi sudah jauh lebih berkurang daripada yang dulu.
  • Lolos tiga modul IC3! Horeeee :D



Hal paling menyenangkan yang saya dapatkan tahun 2013 ini adalah:
  • Mendapat predikat Cumlaude untuk kuliah magister. Kalau saya pribadi sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan soal predikat, tapi saya tahu orang tua saya berharap banyak pada saya soal predikat itu. Dulu waktu S1, indeks prestasi saya 3.50, sedangkan predikat Cumlaude untuk S1 minimal 3.51. Yah, begitulah rasa anehnya :p



Hal paling terkenang yang saya dapatkan di tahun 2013 ini adalah:
SEMINAR HASIL PENELITIAN S2. Hahahahahaha XD. BOLD MERAH!
Sudah macam sinetron saja waktu itu XD. Seumur-umur, baru pertama kali itu saya menjalani ujian yang nyaris tidak bisa menjawab sama sekali dan berada pada posisi bahwa apapun penjelasan saya akan tetap disalahkan oleh penguji ‘yang itu’.
Tapi Allah memang Maha Memberi, Allah memberi saya kesempatan untuk tetap mendapatkan apa yang sudah digariskan untuk saya.
Saya menjadikan seminar hasil versi horror itu sebagai cerminan, bahwa tak ada mahasiswa yang ingin berada pada posisi saya saat itu. Maka saya, sebagai seorang dosen, juga takkan pernah boleh menaruh mahasiswa pada posisi tersebut. Meskipun saya sebenarnya heran juga, apa sih nikmatnya ‘membantai dan memutilasi’ mahasiswa? Bahagiakah dia? Hanya Allah yang tahu…
Semoga saya segera jadi profesor. Amiiiiinnn…. (doa ini bisa berhubungan dengan insiden tersebut dan bisa juga tidak, tergantung dari sisi mana melihatnya :p)
Ah ya, dan tesis saya tentang tipes. Kemudian tidak sampai seminggu setelah seminar hasil itu, saya tumbang karena tipes sampai tidak masuk kerja hampir seminggu. Hahahahaha XD


Hadiah terindah dari Allah tahun 2013 ini adalah:
Kesehatan yang alhamdulillaah masih melekat pada saya, ayah dan ibu saya serta adik saya. Tidak ada kata-kata yang cukup untuk menggambarkan rasa syukur saya tentang hal ini. Saya yakin semua orang pasti sudah mengerti :)


Pelajaran terbaik yang saya dapatkan di tahun 2013 yang tidak saya dapat di tahun 2012 adalah:
Semua orang memiliki kepentingannya masing-masing dan gesekan antar kepentingan akan muncul dengan sendirinya saat berbagai macam individu membentuk sebuah populasi. Persamaan habitat dari individu yang berbeda bisa memunculkan sifat saling menjatuhkan. Tak jarang, individu yang sudah punya habitat sendiri akan nempil habitat tetangganya, semata-mata untuk merasa aman, semata-mata untuk eksis.
Namun pada akhirnya, kita tak bisa jadi individu yang bukan kita, seperti Matahari takkan pernah jadi Sirius atau Aldebaran. Setiap orang akan bersinar dengan sinarnya sendiri-sendiri, dan saat orang lain memadamkan sinarmu, maka anggap saja dia sudah dekat dengan Black Hole makanya butuh cahaya (silakan interpretasi sendiri apa maksudnya) :p
Saat kau dipadamkan, maka bersinarlah lagi. Gampang kan?


Quote favorit tahun 2013:
“… karena pada akhirnya, Tuhan-lah yang menilai, bukan manusia,” kata kakek saya.


Harapan saya untuk tahun 2014 nanti adalah:
  • Ketemu jodoh. Bukan galau, cuma merasa sudah waktunya ketemu. Amiiiinn…
  • Bisa beli rumah. Syukur-syukur kalau bisa beli kontan atau mendekati kontan :p.
  • Bisa sekolah lagi. Syukur-syukur kalau bisa S3, kalau ndak bisa ya spesialis atau fellowship. Wajib cari beasiswa nih…
  • Ke tanah suci. Syukur-syukur kalau ada rejeki bisa naik haji. Kalau ndak bisa ya umroh dulu ndakpapa deh, yang penting kesana :)
  • Naik pangkat! Hehehehe :D. Harus kesampaian sebelum berangkat sekolah lagi.
  • Memperbarui blog ini, ingin saya ganti namanya menjadi 'THE SECOND QUEST', karena semakin tahun ini mendekati akhir, semakin saya sadar bahwa menjalani hidup ini mirip seperti menyelesaikan quest demi quest yang saya dapatkan saat main mmorpg.




Yah, sepertinya itulah yang menjadi rangkuman saya tahun ini. Tahun ini tidak se-chitato tahun 2012, malah banyak flat (dan dikomentari ortu soal ke-flat-an saya yang agak berlebihan), semacam euphoria karena sudah melalui 2012 :p
But that's that

Selamat tinggal 2013, ku akan melangkah menuju tahun depan yang lebih baik tanpa melupakanmu :D