Senin, 08 Juni 2015

June 8th: Yellow

Topic: Something I feel strongly...


Y E L L O W

The sun shines in yellow, bathing the world with possibility and wonderful dreams.



Saya ingin bicara tentang matahari. My sunshine.

Seperti kata Chrno dalam sebuah manga berjudul Chrno Crusade, "tak ada malam yang tak akan berakhir," maka benar sekali, tak ada kesulitan yang tidak disertai dengan jalan keluar. Anggaplah manusia adalah planet, maka ia akan berotasi pada sumbunya dan mengalami siang dan malam secara bergantian.

Malam akan berganti dengan siang, lalu siang akan berganti dengan malam,
Seperti hidup manusia yang terus berputar, kadang dalam cahaya, kadang dalam kelam.

Salah satu pelajaran yang saya dapatkan saat usia saya seperempat abad adalah bahwa tidak ada satupun manusia di dunia ini yang diciptakan sendirian. Seseorang menjadi sendirian bukan karena ia tidak punya teman, namun karena ia menolak hadirnya orang lain disisinya, baik disengaja maupun tidak.

Namun siapapun, pada titik tertentu, pasti akan menemukan orang lain disisinya.

Hanya saja, saat kita bahagia, orang-orang di sekitar kita ini kadang nampak tak penting, atau bahasa kerennya adik-adik saya yang masih muda adalah nampak layaknya butiran debu, hahaha :p

Saya sendiri sering mengistilahkan bahwa saat dimana kita ditimpa musibah adalah saat kita sedang 'diredupkan'. Sinar yang kita pancarkan ke dunia akan menjadi tidak seterang lazimnya, dan jika terus meredup, cahaya kita akan padam dan kita pun menjadi 'suram',

Namun cahaya takkan terlihat tanpa gelap.

Jadi, 
Justru saat kita mereduplah kita dapat lebih mudah melihat cahaya yang dipancarkan orang lain untuk kita. Saat kita mereduplah kita dapat lebih mudah melihat cahaya mana yang berdiam disisi kita dan cahaya mana yang akan menghilang (mungkin disedot blackhole atau semacamnya).

Saat itulah kita tahu siapa yang benar-benar peduli dan siapa yang pura-pura.

Kadang, banyaknya cahaya yang berdiam di sisi kita berjumlah jauh lebih banyak dari yang kita perkirakan. Mereka bersinar layaknya matahari dan memberikan sinarnya untuk mencegah kita makin meredup. Lalu membantu kita kembali bersinar dengan cara kita sendiri. 

Sehingga,
Kita pun akan kembali menjadi matahari dan bersinar terang untuk dunia kita masing-masing.

Bagi saya, adanya mereka yang bercahaya inilah yang menjadi tanda rasa cinta-Nya pada saya.
Keberadaan mereka takkan pernah tergantikan,
Senyum mereka takkan pernah terlupakan,
Semangat mereka takkan pernah terpadamkan,
Rasa syukur saya atas adanya mereka adalah salah satu perasaan terbesar yang pernah saya rasakan.

Terakhir.
Saya mungkin bukan orang yang paling beruntung di dunia ini,
Namun saya tak pernah berhenti bersyukur atas setiap berkas sinar matahari yang saya terima.

Count your blessing, not your problem.

4 komentar:

  1. terdoki2 dengan tulisan siennra ini, yang makjleb banget seperti yg kualami skrng
    dr hapi jd susah kopas kata2nya hihi
    nice quote "namun chaya takkan terlihat tanpa gelap"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi alhamdulillah bisa mengena ri :)
      Semoga tuetap semangat menjalani hari :D

      Hapus
  2. kdng suka ngira2 siennra itu filsuf yg nyamar dokter ato dokter sekaligus filsuf hehe...tulisan ini contohnya, filosofis bgt. the most fav line is "Namun cahaya takkan terlihat tanpa gelap". dalem tp jg indah#eh
    lanjutkan sist, inner journey-ny^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uwah, saya belum setua itu (bayanganku kalau filsuf itu pasti sudah berumur banyak, berjenggot panjang yg bisa dielus elus dan bawa tongkat buat bantu jalan) :p

      Hapus

terima kasih sudah membaca, have a good day!