Sabtu, 29 Desember 2012

October 2012. Sacrificing.



Ini bukan postingan galau. Ini ceritanya saya sacrifice para mencit sehingga mereka mati syahid *halah*. Yep, bulan Oktober adalah bulan penelitian saya, sehingga selama sebulan penuh saya  berangkat pagi buta dan pulang setelah matahari selimutan.


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-Mencoba Memahami Mencit-

kusnadiyono.blogspot.com

Selama sebulan ini saya dibuat galau oleh makhluk imut berkaki empat yang unyu-unyu,
Buat yang belum tahu mencit itu apa, jadi mencit itu adalah semacam binatang pengerat kecil (lebih kecil dari tikus) dengan berat maksimal (yang pernah saya tahu) adalah 45 gram,
Biasanya mencit ini digunakan penelitian in vivo (penelitian di dalam tubuh makhluk hidup),
Untuk penelitian semacam itu, mencit biasanya lebih dipilih karena ia lebih mirip dengan manusia dibandingkan dengan tikus putih *suer*
Sebaliknya, banyak orang memilih tikus putih dibandingkan mencit karena mencit itu lebih sensitif dan lebih mudah galau daripada tikus putih *halah*

Hal yang saya highlight saat membeli mencit adalah jangan lupa mengupayakan agar yang dibeli itu berasal dari satu indukan,
Biasanya sih sama penjualnya satu indukan dimasukkan ke satu kandang besar dan siap diangkut kapan saja sesuai kebutuhan peneliti,
Ini penting karena jika peneliti menjadikan satu dua mencit yang tidak sama induknya, maka pasti bakal terjadi Perang Dunia Ketiga yang bisa membuat peneliti makin frustasi,

Nah, begitu sudah masuk ke laboratorium, mencit tidak perlu disterilisasi, bisa gosong ntar :p
Yang penting saat mencit masuk ke laboratorium, peneliti memberikan waktu aklimatisasi,

hewan-piaraan-aksesoris.tokobagus.com

Aklimatisasi adalah penyesuaian diri dengan lingkungan,
Hal ini perlu karena lingkungan di breeder tentunya sangat berbeda dengan di laboratorium, dan saya kira bukan hanya mencit, semua hewan coba pasti memerlukan waktu aklimatisasi (lha wong manusia aja perlu adaptasi),
Untuk mencit, biasanya sih satu minggu, ya dikorting dikit gakpapa lah, tapi pastikan mencit dalam kondisi yang sudah adept dengan lingkungannya saat akan diapa-apakan (baca: diberi intervensi),

Melihat mencit sudah adept atau belum itu gampang-gampang susah,
Tanda terbaik adalah menyaksikan mereka mau makan dan minum dalam jumlah yang cukup banyak,
Normalnya mencit itu hewan yang makaaaaan terus sepanjang waktu, beda dengan tikus putih yang banyak tidur, sehingga kenaikan berat badan mencit yang adept akan cukup besar dalam satu minggu aklimatisasi,
Jadi, kalau seorang peneliti bermaksud menggunakan mencit dengan berat badan rata-rata 28-30 gram, maka ada baiknya ia memberi mencit dengan rata-rata berat badan sekitar 25-28,
Menurut pengalaman saya, kalau mereka bisa adept, mereka bisa naik sampai 5 gram dalam seminggu,

Selama aklimatisasi ini, bisa juga sih kita langsung mengelompokkan mencit-mencit sesuai dengan kelompok penelitian yang kita buat,
Tapi hati-hati, karena hal ini walaupun nampaknya praktis, kalau salah perhitungan bisa membuat penelitinya galau,
Jadi, misalkan kita sudah memisahkan tiga mencit dalam sebuah kandang, maka sampai akhir penelitian, kita tidak boleh menambahkan mencit lagi kedalam kandang tersebut, maupun memindahkan ketiga mencit tadi ke kandang yang isinya mencit lain,
Perubahan personil dalam sebuah kandang bisa menyebabkan para mencit terlibat Perang Dunia Ketiga, tak peduli mereka awalnya satu induk atau tidak,
Gak mau kan kalo mencit kita tetiba mati gara-gara mengalami KDRT yang dilakukan oleh sesama spesiesnya?
(makanya kubilang, mereka makhluk yang sensitip),

Kemudian untuk masalah pemberian perlakuan dalam penelitian, bisa yang invasif dan noninvasif,
Kalau non invasif, menurut saya sama sekali tidak masalah buat mencit,
Perhatian khusus adalah kalau kita melakukan tindakan invasif, seperti hanya menyuntik maupun menyonde,
Ya bayangin sajalah kalau kita sebagai manusia disuntik dan disonde setiap beberapa kali dalam sehari atau seminggu, masih mending kalau kita disuntik, venanya masih keliatan, lha kalau mencit, venanya mah gak keliatan f(-__-“)
Biasanya tindakan injeksi untuk mencit dilakukan intraperitoneal, atau ke balik peritoneal (selaput pada dinding dalam perut),

Kegiatan sonde menyonde juga termasuk invasif karena secara onde mande kita memaksa mencit untuk menelan (atau lebih tepatnya, langsung mengirim ke lambungnya) sesuatu,
Baik menyonde maupun menyuntik mencit butuh kesabaran, ketelatenan dan keahlian,
Memegang mencit pun ada caranya lho, karena mencit kalo nggigit bisa bikin lumayan cenat cenut walaupun Sm*sh gak lagi manggung.. #oposeh

Mencit yang stress tidak akan makan dan minum,
Dan dalam taraf yang lebih parah, ia menjadi restless, berlarian kesana kemari, dan menjadi sangat ganas, baik terhadap peneliti maupun terhadap teman-teman sesama mencitnya,
Stress ini bisa timbul karena perlakuan invasif kita, karena dianya sakit (‘dia’?!) atau karena Perang Dunia Ketiga yang saya sebut diatas,
Yang manapun, sebagai peneliti harus bisa meminimalkan stress pada mencit karena mereka sudah membantu sampai mengorbankan nyawa, jadi biarkanlah mereka pergi dengan tenang…
#galaumencit

Masih menurut pengalaman saya, saat dimana mencit paling stress adalah saat waktunya sacrifice, padahal saya ndak mbocorin ke mereka kapan bakal di-sacrifice :p
Hal ini terjadi jika kita meletakkan kandang mencit di bagian bawah tempat sacrifice sehingga mereka bisa melihat apa yang terjadi pada teman-temannya,
Oke ini nampaknya gak masuk akal,
Tapi sebagaimana makhluk Allah yang lainnya, saya rasa mencit juga punya caranya sendiri dalam mengolah informasi visual yang ia dapat,
Saran saya saat sacrifice seekor mencit, jangan sampe kelihatan teman-temannya,

Lepas dari itu semua, mencit itu lucu lho, unyu banget,
Imut, dan seandainya dia gak suka nggigit, mencit itu huggable :p
Saya paling suka jika mereka berdiri di dua kaki belakang mereka buat makan atau minum (karena makanan dan minuman memang dipasang di bagian atas kandang)
Saya juga suka jika setelah mereka mengambil makanan diatas kemudian dengan masih berdiri di dua kaki belakang, mereka menggunakan dua kaki depan buat memegang makanan tadi dan mengunyah dengan cepat,
Yang saya juga suka adalah saat mereka ‘sisiran’, jadi ada kalanya mereka berdiri di dua kaki belakang dan satu kaki depan, kemudian satu kaki depan yang lain mengusap-usap wajahnya beberapa kali,
Saya biasa mengamati fenomena ‘sisiran’ ini di kucing, dan saat saya menemukan bahwa mencit juga suka ‘sisiran’, saya amazed sekali,
Seringkali saat selesai memberi perlakuan, saya melihat mendekat ke kandang mereka dan terkadang mereka bakal melihat saya balik, langsung eye to eye, dan kalau sudah begitu seringnya saya gak tega mau men-sacrifice mereka :p

yogyakartacity.olx.co.id

Saya pikir Allah menciptakan setiap makhluk di muka bumi dengan segala alasan,
Dan mencit-mencit saya memang ditakdirkan menjadi makhluk mungil yang memberikan bantuan yang sangat besar dalam penelitian saya, dia irreplaceable lho… saya bisa galau kalo ada yang mati sebelum waktunya :(

Afterall, ternyata, menjalankan penelitian selama sebulan bersama 35 ekor makhluk unyu berkaki empat ini tanpa diduga membuat saya belajar menghargai makhluk lain :)


October 27th, 2012
#np Shooting Star
Oke lagu ini ndak ada hubungannya sama mencit, tapi kalo denger lagu ini saya jadi gak ngantuk dan bisa nulis sampe pagi :p

back to Kaleidoscope

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah membaca, have a good day!