Ini bukan postingan galau. Ini ceritanya saya sacrifice para mencit sehingga mereka mati syahid
*halah*. Yep, bulan Oktober adalah bulan penelitian saya, sehingga selama
sebulan penuh saya berangkat pagi buta
dan pulang setelah matahari selimutan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-Mencoba Memahami Mencit-
Selama sebulan ini saya dibuat
galau oleh makhluk imut berkaki empat yang unyu-unyu,
Buat yang belum tahu mencit itu
apa, jadi mencit itu adalah semacam binatang pengerat kecil (lebih kecil dari
tikus) dengan berat maksimal (yang pernah saya tahu) adalah 45 gram,
Biasanya mencit ini digunakan
penelitian in vivo (penelitian di
dalam tubuh makhluk hidup),
Untuk penelitian semacam itu,
mencit biasanya lebih dipilih karena ia lebih mirip dengan manusia dibandingkan
dengan tikus putih *suer*
Sebaliknya, banyak orang memilih
tikus putih dibandingkan mencit karena mencit itu lebih sensitif dan lebih
mudah galau daripada tikus putih *halah*
Hal yang saya highlight saat membeli mencit adalah
jangan lupa mengupayakan agar yang dibeli itu berasal dari satu indukan,
Biasanya sih sama penjualnya
satu indukan dimasukkan ke satu kandang besar dan siap diangkut kapan saja
sesuai kebutuhan peneliti,
Ini penting karena jika peneliti
menjadikan satu dua mencit yang tidak sama induknya, maka pasti bakal terjadi
Perang Dunia Ketiga yang bisa membuat peneliti makin frustasi,
Nah, begitu sudah masuk ke
laboratorium, mencit tidak perlu disterilisasi, bisa gosong ntar :p
Yang penting saat mencit masuk
ke laboratorium, peneliti memberikan waktu aklimatisasi,
Aklimatisasi adalah penyesuaian
diri dengan lingkungan,
Hal ini perlu karena lingkungan
di breeder tentunya sangat berbeda
dengan di laboratorium, dan saya kira bukan hanya mencit, semua hewan coba
pasti memerlukan waktu aklimatisasi (lha wong manusia aja perlu adaptasi),
Untuk mencit, biasanya sih satu
minggu, ya dikorting dikit gakpapa lah, tapi pastikan mencit dalam kondisi yang
sudah adept dengan lingkungannya saat
akan diapa-apakan (baca: diberi intervensi),
Melihat mencit sudah adept atau belum itu gampang-gampang
susah,
Tanda terbaik adalah menyaksikan
mereka mau makan dan minum dalam jumlah yang cukup banyak,
Normalnya mencit itu hewan yang
makaaaaan terus sepanjang waktu, beda dengan tikus putih yang banyak tidur,
sehingga kenaikan berat badan mencit yang adept
akan cukup besar dalam satu minggu aklimatisasi,
Jadi, kalau seorang peneliti
bermaksud menggunakan mencit dengan berat badan rata-rata 28-30 gram, maka ada
baiknya ia memberi mencit dengan rata-rata berat badan sekitar 25-28,
Menurut pengalaman saya, kalau
mereka bisa adept, mereka bisa naik
sampai 5 gram dalam seminggu,
Selama aklimatisasi ini, bisa
juga sih kita langsung mengelompokkan mencit-mencit sesuai dengan kelompok
penelitian yang kita buat,
Tapi hati-hati, karena hal ini
walaupun nampaknya praktis, kalau salah perhitungan bisa membuat penelitinya
galau,
Jadi, misalkan kita sudah
memisahkan tiga mencit dalam sebuah kandang, maka sampai akhir penelitian, kita
tidak boleh menambahkan mencit lagi kedalam kandang tersebut, maupun
memindahkan ketiga mencit tadi ke kandang yang isinya mencit lain,
Perubahan personil dalam sebuah
kandang bisa menyebabkan para mencit terlibat Perang Dunia Ketiga, tak peduli
mereka awalnya satu induk atau tidak,
Gak mau kan kalo mencit kita
tetiba mati gara-gara mengalami KDRT yang dilakukan oleh sesama spesiesnya?
(makanya kubilang, mereka
makhluk yang sensitip),
Kemudian untuk masalah pemberian
perlakuan dalam penelitian, bisa yang invasif dan noninvasif,
Kalau non invasif, menurut saya
sama sekali tidak masalah buat mencit,
Perhatian khusus adalah kalau
kita melakukan tindakan invasif, seperti hanya menyuntik maupun menyonde,
Ya bayangin sajalah kalau kita
sebagai manusia disuntik dan disonde setiap beberapa kali dalam sehari atau
seminggu, masih mending kalau kita disuntik, venanya masih keliatan, lha kalau
mencit, venanya mah gak keliatan f(-__-“)
Biasanya tindakan injeksi untuk
mencit dilakukan intraperitoneal, atau ke balik peritoneal (selaput pada
dinding dalam perut),
Kegiatan sonde menyonde juga
termasuk invasif karena secara onde mande kita memaksa mencit untuk menelan
(atau lebih tepatnya, langsung mengirim ke lambungnya) sesuatu,
Baik menyonde maupun menyuntik
mencit butuh kesabaran, ketelatenan dan keahlian,
Memegang mencit pun ada caranya
lho, karena mencit kalo nggigit bisa bikin lumayan cenat cenut walaupun Sm*sh
gak lagi manggung.. #oposeh
Mencit yang stress tidak akan
makan dan minum,
Dan dalam taraf yang lebih
parah, ia menjadi restless, berlarian
kesana kemari, dan menjadi sangat ganas, baik terhadap peneliti maupun terhadap
teman-teman sesama mencitnya,
Stress ini bisa timbul karena
perlakuan invasif kita, karena dianya sakit (‘dia’?!) atau karena Perang Dunia
Ketiga yang saya sebut diatas,
Yang manapun, sebagai peneliti
harus bisa meminimalkan stress pada mencit karena mereka sudah membantu sampai
mengorbankan nyawa, jadi biarkanlah mereka pergi dengan tenang…
#galaumencit
Masih menurut pengalaman saya,
saat dimana mencit paling stress adalah saat waktunya sacrifice, padahal saya ndak mbocorin ke mereka kapan bakal di-sacrifice :p
Hal ini terjadi jika kita
meletakkan kandang mencit di bagian bawah tempat sacrifice sehingga mereka bisa
melihat apa yang terjadi pada teman-temannya,
Oke ini nampaknya gak masuk
akal,
Tapi sebagaimana makhluk Allah
yang lainnya, saya rasa mencit juga punya caranya sendiri dalam mengolah
informasi visual yang ia dapat,
Saran saya saat sacrifice seekor mencit, jangan sampe
kelihatan teman-temannya,
Lepas dari itu semua, mencit itu
lucu lho, unyu banget,
Imut, dan seandainya dia gak
suka nggigit, mencit itu huggable :p
Saya paling suka jika mereka
berdiri di dua kaki belakang mereka buat makan atau minum (karena makanan dan
minuman memang dipasang di bagian atas kandang)
Saya juga suka jika setelah
mereka mengambil makanan diatas kemudian dengan masih berdiri di dua kaki
belakang, mereka menggunakan dua kaki depan buat memegang makanan tadi dan
mengunyah dengan cepat,
Yang saya juga suka adalah saat
mereka ‘sisiran’, jadi ada kalanya mereka berdiri di dua kaki belakang dan satu
kaki depan, kemudian satu kaki depan yang lain mengusap-usap wajahnya beberapa
kali,
Saya biasa mengamati fenomena
‘sisiran’ ini di kucing, dan saat saya menemukan bahwa mencit juga suka
‘sisiran’, saya amazed sekali,
Seringkali saat selesai memberi
perlakuan, saya melihat mendekat ke kandang mereka dan terkadang mereka bakal
melihat saya balik, langsung eye to eye,
dan kalau sudah begitu seringnya saya gak tega mau men-sacrifice mereka :p
Saya pikir Allah menciptakan
setiap makhluk di muka bumi dengan segala alasan,
Dan mencit-mencit saya memang
ditakdirkan menjadi makhluk mungil yang memberikan bantuan yang sangat besar
dalam penelitian saya, dia irreplaceable lho…
saya bisa galau kalo ada yang mati sebelum waktunya :(
Afterall, ternyata, menjalankan
penelitian selama sebulan bersama 35 ekor makhluk unyu berkaki empat ini tanpa
diduga membuat saya belajar menghargai makhluk lain :)
October 27th, 2012
#np Shooting Star
Oke lagu ini ndak ada
hubungannya sama mencit, tapi kalo denger lagu ini saya jadi gak ngantuk dan
bisa nulis sampe pagi :p
back to Kaleidoscope
back to Kaleidoscope
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah membaca, have a good day!