Minggu, 20 Mei 2012

cahaya bintang

-menyuarakan isi hati sahabat saya-

kenapa tiba-tiba saya bahas bintang?
karena barusan sadar bahwa lagu dan puisi yang mengedepankan betapa indahnya cahaya bintang itu kurang logis,

sebagian besar lagu dan puisi mengatakan adanya bintang yang bersinar begitu terang,
namun, setelah sebuah bintang itu bersinar, ada banyak proses yang harus dijalani sebelum bintang itu nampak benar-benar bercahaya,
sebuah proses yang mungkin tidak sebentar,
karena tahukah kamu, jarak bintang ke bumi bisa ratusan ribu tahun cahaya, atau bahkan milyaran dan trilyunan,
begitu jauhnya jarak bintang, maka tak semua cahaya bintang akan dengan mudah sampai di bumi,

bintang nampak dekat?
mungkin saja...
kerlipannya mungkin mengingatkan kita pada banyak hal,
rasi-rasi bintang yang bertebaran pun juga merupakan penunjuk arah yang tepat,
sinar dari bintang adalah hal yang telah lama merasuki puisi dan syair sejak jaman dahulu,

romantis, kata mereka,
sekaligus perih, karena sesungguhnya bintang itu jauh sekali dari kita,

selama sinar bintang itu belum sampai ke bumi,
bintang itu takkan terlihat,

dan apa yang aku lakukan sekarang?

menjemput bintang,

mungkin aku tak sepenuhnya tahu dia ada dimana,
hanya lewat sedikit kerlip yang muncul dari kejauhan,
sinarnya seakan masih enggan mencapaiku,
entah membutuhkan berapa lama lagi hingga bumiku bisa mendapatkan cahaya indah darinya,

meskipun begitu, pada saat-saat tertentu, ia akan bersinar begitu terang,
dan membimbingku ke arah yang kutuju,
sebelum kembali menghilang, dan aku kembali sendirian,

tapi aku tahu, dia ada di sana, di suatu tempat, dimana ia telah bersinar sebelumnya,
dan aku percaya suatu hari aku akan menemukannya bersinar seutuhnya,
takkan lagi sinar yang terkadang meredup,

suatu hari, ia akan terus bersinar,
terus mengirim impuls cahaya ke dalam otak setiap manusia yang melihatnya,
terus bersinar,
dan terus bersinar,

menjemput bintang,
meskipun puluhan, ratusan, ribuan, milyaran, trilyunan tahun cahaya harus aku lalui,
meskipun aku tak tahu kapan bumiku akan menemukanmu,
aku akan menemukanmu bercahaya,
di suatu tempat yang kupinta dalam mimpiku,

karena aku percaya, kau adalah cahaya, seperti harapanmu,

2 komentar:

  1. iyaaaaa,,, saya juga sedang menunggu bintang itu, yg setiap malam akan saya pandangi, eh?

    sesaat romantis *gubrakss*

    BalasHapus
    Balasan
    1. yah, semua cahaya perlu proses sebelum sampai pada retina mbak, jadi sabar dulu,
      kalaupun sudah bersinar, kadang sinarnya kurang stabil jadi perlu distabilkan, pake adaptor,
      #lho?

      ah, kukut deh.. jadi romantis-mode-off lagi deh kalo ketemu dirimu
      f(-__-")

      Hapus

terima kasih sudah membaca, have a good day!