Selasa, 31 Maret 2015

Freaking Out Over My Laptop

Bombastis banget judulnya, hahahaha :D

Sebenarnya memang freaking out sih, et causa laptop saya mendadak tidak bisa ngeluarkan sound apapun. 

Which means a total disaster since me, my laptop and my headset is nearly inseparable.

Kejadian ini bermula dari laptop saya yang dipakai untuk Ujian Praktikum sore hari ini. Saat dipasang ke LCD, laptop saya tidak bisa menyalurkan suara ke speaker ruang ujian, maka diutek-uteklah si Bleki oleh teman-teman dengan menggunakan speaker pengganti.
Akhirnya sih, tetap tiada suara yang bisa disalurkan oleh Bleki dan akhirnya teman saya pun menjadi sound-nya (baca: timer manusia)

Lalu saat saya pulang dan hendak mengerjakan pe-er sambil re-run movie Winnie the Pooh, barulah saya sadar bahwa Bleki tak mau bersuara sama sekali.

And then, I freak out, hahahaha XD

Hal pertama yang saya pikirkan adalah headset favorit saya rusak. Hipotesis ini terpatahkan karena seluruh headset di rumah sudah saya cobakan dan tiada yang bisa bersuara.

Oh ya, fyi, Bleki ini sudah lama mengalami kerusakan speaker internal, jadi suaranya takkan keluar kalau tidak nyambung ke headset atau speaker eksternal.

Hal kedua yang saya pikirkan adalah adanya perubahan setting tertentu di laptop saya, yang membuat saya makin freaking out, Kenapa? Karena saya paling tidak suka kalau ada yang merubah settingan di laptop saya tanpa seijin saya atas alasan apapun. 
Revisi, sebenarnya saya oke-oke saja kalau ada yang merubah settingan di laptop saya, tapi dengan memberi tahu saya, sehingga saya bisa mengembalikan ke settingan awal.

Mengingat tiada yang memberi tahu saya sore ini tentang perubahan settingan, makin freaking out lah saya. Lebih freaking out lagi adalah ketika saya menemukan bahwa Device Manager tidak bisa menampilkan headset apapun. Fitur penemuan perangkat pun tidak bisa menemukan headset saya.
Kesimpulannya adalah bahwa perubahan setting dalam laptop saya bukan perubahan superfisial, tapi perubahan yang mendalam sekali.

"How, who, why, and how dare anyone do this to Bleki?!" adalah respon saya.

Tapi di sisi lain, ada rasa tertantang dalam diri saya. Tertantang, bukan terpantang, bukan tertendang, dsb.

Memainkan laptop sudah jadi salah satu aktivitas favorit saya sejak masa kuliah. Walaupun freaking out, saya merasa harus bisa menyelesaikan masalah ini kalau tidak mau malu sama nilai Computing Fundamental saya saat ujian IC3 dulu (delapan ratus tiga puluh sekian, saya lupa, mungkin tidak setinggi teman-teman saya yang programmer tapi saya bangga bisa mencapai nilai segitu sebagai pemegang komputer amatiran, hehehe...)

Maka, menuruti usus saya (following my gut, gut kan usus ya?) saya ceklik sana dan ceklik sini, search audio sebelah sana dan sebelah sini, lalu tetiba suara di headset saya pun muncul.

Wow...

Sejujurnya, kalau saya diminta mengulangi lagi prosedur diatas, saya sepertinya ndak bisa, hahahaha XD
Entah bagian mana yang saya klik, entah bagian mana yang saya centang, saking banyak dan ruwetnya tadi saya tidak tahu yang mana dan urutannya seperti apa.
Kalau menurut adik saya (yang nilai IC3nya diatas saya), kemungkinan besar perubahan di laptop saya bisa terjadi atas dua hal, 
Pertama adalah adanya teman saya yang merubah settingan di laptop saya sampai ngutek-ngutek lebih jauh dari Device Manager (yang langsung saya respon dengan, "Beraninyaaa!"),
Kedua adalah speaker di ruang ujian tadi memiliki semacam sistem sendiri yang secara otomatis dideteksi oleh laptop saya dan menginduksi perubahan setting yang sangat 'dalam' di laptop saya.

Berhubung saya dan adik saya tidak memiliki background ilmu komputer, mungkin kami tidak bisa mendefinisikan penyebab lain dengan lebih detil, namun yah, saya lumayan paham arahnya. Walaupun tidak selalu berhasil, tapi saya cukup pede mengatasi beberapa masalah sederhana di laptop dan komputer, termasuk membersihkan registry saat teman-teman saya ingin reinstal program trial yang tidak sengaja teraktivasi atau sejenisnya.

Anyway, I'd like to congratulate myself (walah, alay, hahahahaha, ndakpapa lah, toh ini juga blog saya, hehehe) for successfully solve the problem by myself. Not many people can do this. Not many girls can do this. Right? Right?
(and I hope He will not punish me for being too confident, because I simply want to congratulate myself!)


Note:
Bleki adalah laptop berbasis Intel Core i3 1,33GHz Intel HD, Masa tahan baterenya dulu sih bisa sampai 6 jam, namun sekarang cuma sekitar 100 menit saja. Isinya adalah Windows 7 Ultimate 32-bit, yang saya isi dengan Office 2007 (sebenarnya dia cukup mumpuni untuk diisi Office 2010 atau bahkan 2013, tapi saya masih malas cari Office 2010/13 yang 32-bit). Dengan 320GB HDD, saya partisi menjadi tiga drive, dengan isi terbanyak adalah di Drive E, berupa film dan movie, hahahaha... 

Sejak awal 2015, speaker internal Bleki rusak, namun saya masih malas bawa ke tukang reparasi (kok saya tahu ini yang rusak hardware speaker dan bukan settingan? Yah, temui saya dan kita bisa diskusi)

Sejak pertengahan 2014, saya sudah ngiler pingin beli laptop berbasis minimal Intel Core i5 atau i7 dengan NVIDIA atau minimal HD4400 dan prosesor diatas 2,5 GHz (tanpa turbo, kalau turbo harapannya bisa diatas 3 GHz), tapi hingga saat ini belum keturutan. Bukannya belum punya alokasi dana (dana ini sudah saya alokasikan sejak hampir setahun yang lalu) tapi saya terlalu sayang melepas Bleki.

Bleki ini enteng sekali, bobotnya hanya 0.99 kg dan tahan banting (maksudnya bukan tahan dibanting ya, please...) walaupun berhadapan dengan load kerjaan saya yang mengharuskan saya bertatapan dengan Bleki hampir setiap hari. Bleki menemani saya dari mulai kerjaan Office iseng-isengan, nonton film, mbuat tayangan multimedia, sampai dengan desain via Photoshop ataupun Corel. Lebar layarnya yang hanya 11,6 menurut saya adalah ukuran super pas buat saya yang juga suka begadang buat main game.

Yah, tentunya saya ndak bisa main game selevel PCSX bersama Bleki sih (makanya saya cari spek yang lebih besar). Entah kapan saya bakalan melepas Bleki, mungkin saat ia sudah benar-benar tidak bisa apa-apa lagi kali ya... soalnya laptop berisi NVIDIA tidak mungkin enteng kayak Bleki, hahahaha XD

Lastly, whatever I said, basically saya hanyalah amatiran, Kalaupun ada yan mengkritik tulisan ini atau mengatakan bahwa penulisan saya salah dsb, saya terima saja karena toh saya amatiran, hahahaha... :D

Wish Bleki all the good thing!

---
Foto si Bleki ada di sini

1 komentar:

  1. laptopku juga ga bisa dong speakernya, boleh minta tolong diutek-utek? ahahaha

    BalasHapus

terima kasih sudah membaca, have a good day!