Kamis, 24 Juni 2010

kenapa koas bisa bersemangat?

selain hal-hal yang bisa menurunkan semangat seorang koas alias dokter muda, ada juga beberapa hal lain yang menaikkan semangat,
misal:

lingkungan yang mendukung,
terutama adalah lingkungan yang friendly, yang tidak hanya menempatkan koas sebagai'pekerja-yang-justru-harus-membayar-tapi-tidak-dibayar',
belum lagi jika diberi bonus omelan panjang,
hahaha
(ada saja kehidupan koas disana-sini),

justru sebenarnya hati seorang koas lebih mudah tergerak karena kebaikan hati, bukan karena kekuasaan ^^

lingkungan yang mendukung telah terbukti secara evidence based dapat meningkatkan minat dan semangat belajar dari koas loh...




cerita munculnya semangat juga bisa karena dari awal sang koas sudah menyukai suatu subjek,
jadi ketika masuk ke lab subjek tersebut, dengan sendirinya koas tersebut pasti menyukai saat-saat dia ada di lab tersebut,
hanya saja,
secara evidence based, jumlah koas yang menyukai subjek yang sama antara setelah menjadi koas dan sebelum menjadi koas ternyata tidak banyak,
dalam banyak kasus yang terjdai justru kebalikannya,
jadi bukan hal yang aneh jika bakal terdengar kata-kata seperti ini:

"saya dulu suka kuliah X, tapi ternyata saya ga suka jadi koas lab X,"

atau

"dulu aku BLAS ga tertarik sama kuliah X tapi ternyata enak ya jadi koas lab X,"

mengapa hal tersebut bisa terjadi?
tanyakan saja pada para koas, pasti jawabannya macam-macam alias multifaktorial,


alasan lain seorang koas bersemangat adalah:
karena dia tahu itulah yang harus dia lewati sebelum mencapai suatu titik dimana ia mendapatkan gelar dokter,
hehehe... jangan salah,
banyak loh, para koas yang berpikir demikian,
terutama para koas yang sudah separuh jalan lebih,
jadi biasanya para koas yang lebih senior ini cenderung lebih bijak dan tenang dalam menghadapai persoalan macam apapun di dunia koas dibanding koas-koas yang belum lewat setahun (lagi, evidence based),

hanya saja,
kadang terjadi bias antara ketenangan mereka dengan rasa sudah cape jadi koas, hehehe...

sementara itu, koas-koas baru (biasanya) identik dengan rajin, masih bersemangat tinggi dan fisiol,
sebenarnya ini terjadi karena secara alamiah seseorang yang baru masuk ke suatu lingkungan pasti akan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan baru,
sebelum pada akhirnya mengadaptasi cara lain yang dilakukan orang-orag yang lebih dulu ada di situ (baca: sebelum ketularan patol, hehehehe),
maka tidak jarang ada yang berkata begini:

"lab yang paling berkesan adalah lab X, soalnya itu lab pertamaku,"

atau

"lab yang paling berkesan adalah lab X, soalnya itu lab besar pertamaku,"
(dengan pertimbangan kepatolan di lab besar biasanya tidak lebih parah dari lab kecil,
biasanya sih...
biasanya saja)


alasan lain kenapa seorang koas bersemangat belajar di suatu lab adalah karena memang koas tersebut punya cta-cita menjadi dokter spesialis dari lab itu,
sehingga secara alamiah dia akan berusaha untuk terus menyerap ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya,
bukan cuma belajar, bahkan textbook-textbook pun akan terborong dengan sendirinya ^^

walaupun sebenarnya hal ini juga bukan jaminan mutlak,
masih banyak kok yang lebih mengedepankan MMS alias males-mikir-sindrome yang prinsip penegakan diagnosanya adalah adanya sebuah pemikiran berbunyi:

"sudahlah, yang nanti dipikir nanti, yang penting sekarang senang-senang,"
ya nggak? ^^


alasan lain yang masuk akal adalah penerapan semboyan Tutwuri Handayani alias adanya faktor yang mendorong dari belakang seingga seorang koas bisa bertahan di tengah segala macam cobaan,
termasuk cobaan MMS tentunya,

sebutlah 3F: friends, family, facar, hehehe...

dengan adanya cukup satu dari tiga faktor diatas, seorang koas pasti akan maju terus pantang mundur,
tak peduli sebagaimanapun aral melintang, asal ada "demi seseorang," then the show must go on, ya kan?


jadi intinya,
sebenarnya memang dunia koas adalah dunia yang dipenuhi warna kelabu,
karena hitam dan putihnya semangat akan terus bercampur menjadi satu dalam tiap langkah seorang dokter muda,
tidak ada seorang koas yang selamanya fisiol,
tapi mungkin ada juga koas yang selamanya patol, hahahaha :p

being a coass means we live a bittersweet life,
salah sendiri masuk fakultas kedokteran,
salah sendiri pake lulus S.Ked segala,
kalo udah gini ya jalani sajalah, hahahaha ^o^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah membaca, have a good day!