Thought about Kenshin

Oke sudah lama ditayangin di Indonesia.
Tapi saya baru liat movie ketiganya kemarin siang, sampe direwangi pulang duluan pas kerja :p
Ini waktunya liburan jadi takpapa lah saya sekali-sekali pulang duluan, hihihi :p

Dan ternyata saya menghabiskan dua jam lebih terpaku di depan layar... With least kedipan XD
Dan ngepoin teman saya yang sudah dapat film itu duluan tapi belum sempat nonton soalnya harus jaga.

I'm not into reviewing, but I just downright fall in love again and again with Kenshin,
Saya agak sedih sih lihat movie keduanya yang tidak sespektakuler movie pertamanya, tapi movie ketiganya just so very spectacular in my eyes.
Dengan sub yang acak-acakan, saya bergantung pada telinga saya untuk memproses jalan ceritanya.
And I found it very great.

Shishionya keren, berasa Shishio banget (lhah kan memang Shishio).

Hukuman matinya nyaris buat patah hati >___<"

With the ending that send me obsessed over something I used to brush off easily.

Guess it takes a Kenshin to get me obsessed over things like that...
*facepalmed*

Adik-adik saya tidak seberapa tertarik sama movie ini, karena saat Kenshin sedang jaya-jayanya di Indonesia dulu mereka masih kecil :p
Sepertinya movie ini untuk generasi saya memang, hihihi :D

Heran kenapa ada orang menjudge movie ini buruk :p

It's still the best anime-turns-into-live-action in the world!

Saya bahkan menaruh Shinichi Kudo di nomor dua dengan skor yang sangat terpaut jauh lho...

#apasih...

Anyway, this is the last sentence I heard in this movie:
"tomo ni mimamotte kudasaru no ka?"
And the ending song is not helping at all...
>___<"