Definisi teraniaya itu hanya Allah yang tahu...
Tapi,
Saat kau
disakiti, kau bisa memilih untuk meratapi nasib, atau meresponnya dengan
tersenyum.
Saat dalam
hatimu terasa nyeri, kau bisa memilih untuk menangis, atau meresponnya dengan tertawa.
Saat yang
harusnya milikmu diakui orang lain, kau bisa memilih untuk nelongso, atau
meresponnya dengan ekspresi cuek.
Kau bisa saja
maju dan menentang ketidakadilan yang menimpamu, menumpahkan kemarahanmu,
menendang si pembuat onar sampai keujung galaksi.
Tapi jangan
lupa untuk tetap terlihat BERKELAS dan KEREN saat melakukannya.
Pastikan kamera
Yo*tube tidak memihak pada si pembuat onar agar kau tetap jadi pahlawan penegak
keadilan.
Tapi yang
lebih penting adalah tidak terlihat kalah.
Tersenyumlah.
Tertawalah.
Jangan biarkan
mereka merasa menang walaupun hatimu membara.
Hadapi mereka
dengan sportif, tunjukkan bahwa kau masih tetap tegar dan tak tergoyahkan sedikitpun walau apapun keburukan yang
mereka lontarkan padamu.
Karena kemarahanmu,
kesedihanmu, rasa putus asamu, adalah kemenangan bagi mereka.
Lalu saat berhadapan
frontal tidak akan memberimu kehormatan yang lebih baik dari kondisimu saat
ini, maka itu saatnya memikirkan hal lain.
Kau tahu? Tak
ada gunanya mendoakan kejelekan mereka, karena toh mereka bahkan tidak berhak mendapatkan sesukukata pun doa darimu,
sekalipun itu doa demi kehancuran mereka sendiri.
Jadi, saat
kau merasa teraniaya (dan didefinisikan bahwa doamu pasti dikabulkan), maka
doakanlah dirimu sendiri, agar kau menjadi lebih baik darinya, lebih sukses
darinya, lebih diakui darinya, lebih keren darinya, lebih dicintai darinya,
lebih kaya darinya, dilebihkan segala kebaikan untukmu daripada dia.
Doakanlah dirimu
sendiri demi kelapangan hatimu, keindahan pribadimu dan kemampuan untuk belajar
dari kesalahan mempercayai orang lain.
Bukan masalah
kalau belum bisa memaafkan dia yang mencoba memburukkan dirimu, yang penting
hatimu sudah lapang dan bisa menerima kehidupan selanjutnya.
Doakanlah dirimu
sendiri agar mampu berjalan melalui apapun yang ada di depanmu, agar
dihindarkan dari hambatan yang tak bisa atau sulit kau lalui, agar hidupmu
senantiasa diberkahi dengan kemudahan.
Aku percaya,
saat kita teraniaya, Allah mendengarkan doa baik yang kita ajukan pada-Nya dan
aku percaya bahwa doa itulah yang dikabulkan.
Oh ya… Kau
mau mendoakan dia agar jadi orang baik?
Silakan, tapi
saya lebih suka berfokus mendoakan diri saya sendiri agar menjadi lebih baik
daripada mereka.
Pada akhirnya,
kesedihan dan kegembiraan adalah semata-mata keputusan kita.
Jadi saat kau merasa teraniaya, putuskan apa yang akan kau lakukan.
kerasa banget perannya *uupps
BalasHapussetuju sama yang tinta ijo sama coklat yang dibawah, haha
sakit ati boleh, yang ndak boleh ndak bisa iduyp karena sakit hatinya dirasain terus.
soalnya biasanya yang aniaya akan merubah segala sesuatu menjadi dia yang teraniaya, ah biarkan, orang yang sayang akan bener-bener tahu kok mana yang dianiaya dan teraniaya
jadi kalo gak sayang gak bisa mbedain ya? hmmm....
BalasHapus